Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz menyambut hangat para santri baru dan wali santri baru Pesantren Tebuireng di Masjid Ulul Albab pagi tadi (09/07/2017). (Foto: Deka Pranata).

Tebuireng.online— Ahad (09/07/2017) merupakan momen terpenting bagi para santri baru Pesantren Tebuireng. Para wali santri dan santri baru yang sejak kemarin sudah berdatangan melakukan registrasi Pesantren Tebuireng disambut secara hangat di Masjid Ulil Albab Pondok Putri Pesantren Tebuireng.

Acara tersebut dihadiri pula oleh Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz beserta Bu Nyai Hj. Lelly, Mudir bidang Sekolah H. Kusnadi, Mudir bidang Pondok H. Lukman Hakim, pengurus pondok dan seluruh kepala unit.

Sambutan pertama disampaikan oleh H. Kusnadi Sa’id selaku Mudir Pendidikan Sekolah. Beliau menuturkan bahwa pada tahun ini Pesantren Tebuireng memiliki kenaikan jumlah peserta didik, yaitu sebanyak 1.374 santri yang diterima dari berbagai unit pendidikan Pesantren Tebuireng.

“Tahun ini, Pondok Pesantren Tebuireng menerima 1.374 santri yang terdiri dari MTs dan MA Salafiyah Syafi’iyah, SMP dan SMA A. Wahid Hasyim, Madrasah Mu’allimin Hasyim Asy’ari, SMA Trensains Tebuireng, SMK Khoiriyah Hasyim. Terutama pada penyeleksian SMA Trensains sangat diperketat. Karena akan dijadikan acuan akreditasi yang berkualitas,” terang alumnus SMA A. Wahi Hasyim itu.

H. Kusnadi juga menuturkan, berbagai pengembangan pendidikan Pesantren Tebuireng yang sekarang berkembang dan telah memiliki 12 cabang pesantren di berbagai daerah di Indonesia, seperti Riau, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jakarta, Maluku, Sulawesi Utara, dan Banten. Jumlah itu, lanjut H. Kusnadi, berpotensi bertambah dalam beberapa waktu ke depan.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Mudir Pendidikan Pondok, H. lukman Hakim, BA. Menerangkan, Pesantren Tebuireng ini merupakan pesantren yang memiliki keseimbangan dalam berilmu, baik dalam ilmu agama maupun ilmu umum. Ilmu-ilmu itu ditransformasikan melalui unit-unit yang disediakan oleh Pesantren Tebuireng.

“Pondok Pesantren Tebuireng adalah jembatan yang menghubungan antara ilmu agama yang dipelajari di pondok dengan ilmu umum yang dipelajari di sekolah, jadi ilmu mereka seimbang. Tidak mendahulukan salah satunya,” jelas pria asal Banten itu.

Dalam kesempatan memberikan pesan dan amanat, Wakil Pengasuh, KH. Abdul Hakim Mahfudz mengatakan, sebenarnya amanah titipan santri dari para orang tua merupakan hal yang berat. Namun, Gus Kikin, sapaan akrab beliau, merasa bahwa amanah itu harus dijalankan semaksimal mungkin.

“Kita sebagai pengurus Pondok Pesantren Tebuireng merasa sangat berat menjalani amanah yang dititipkan oleh para walisantri, tetapi berkat keikhlasan dan doa walisantri semua dijalani dengan mudah,” tutur beliau diamini seluruh hadirin. Untuk itu, kiai yang juga pengusaha itu juga meminta agar orang tua mengikhlaskan sepenuhnya putra-putrinya untuk belajar di Tebuireng sembari selalu mendoakan mereka.

Setelah melakukan registrasi dan disambut oleh Wakil Pengasuh di Masjid Ulil Albab, para santri baru dan wali santri akan mengikuti penyambutan dan pengarahan di unit masing-masing. Pada Senin-Rabu (10-12/07/2017) santri baru haus mengikuti rangkaian kegiatan Masa Orientasi Santri Baru (MOSBA).

Selanjutnya, MOS sekolah akan dilaksanakan pada Kamis-Jumat (13-15/07/2017), sedangkan pada haru Sabtu (16/07/2017), Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tahun ajaran 2017/2018 akan berjalan normal kembali.


Pewarta:            M. Tajuddin

Editor/Publisher: M. Abror Rosyidin