sumber foto: https://breakingnews.co.id/read/di-jaksel-442-remaja-ditangkap-saat-sahur-on-the-road

Oleh: Silmi Adawiya*

Sahur merupakan sunnah puasa yang bisa dilakukan sebelum terbitnya fajar. Sahur dianjurkan karena di dalamnya terdapat sebuah keberkahan. Begitu berkahnya hingga Rasulullah SAW berpesan untuk tidak meninggalkan sahur. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

ﺍﻟﺴَّﺤُﻮْﺭُ ﺃَﻛْﻠُﻪُ ﺑَﺮَﻛَﺔٌ ﻓَﻼَ ﺗَﺪَﻋُﻮْﻩُ ﻭَﻟَﻮْ ﺃَﻥْ ﻳَﺠْﺮَﻉَ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﺟُﺮْﻋَﺔً ﻣِﻦْ ﻣَﺎﺀٍ

“Makan sahur adalah barakah maka janganlah kalian meninggalkannya meskipun salah seorang di antara kalian hanya minum seteguk air.”

Sahur bisa dilakukan dimana saja. Di rumah, di masjid, atau bahkan di jalanan. Kini yang lagi trend di kalangan remaja adalah sahur on the road. Sebenarnya konsep awal dari Sahur on The Road  adalah mengusung misi yang bagus. Yang bertujuan untuk berbagi kepada pihak yang kurang mampu dan membutuhkan paket sahur tersebut agar dapat menjalankan ibadah puasanya dengan optimal.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Fenomena tersebut merupakan empati, gotong royong, rela berkorban, dan ikhlas. Setidaknya tradisi tersebut bisa menbentuk karakter kepribadian yang baik. Seperti halnya pada salaf rahimahulah banyak melakukan hal tersebut, yaitu memberi makan sahur. Mungkin inilah yang dinamakan dengan sunnah mahjurah (kesunnahan yang banyak dilalaikan orang).

Sebagaimana kita ketahui bahwa sahur merupakan suatu keberkahan yang ada di bulan Ramadan ini. Sehingga orang yang melakukan sahur atau orang yang menyiapkan dan menyediakan sahur juga mendapatkan keberkahan. Selain itu, Makanan sahur diberikan agar orang yang berpuasa menjadi kuat dalam menjalankan ibadah puasa yang merupakan rukun Islam. Sehingga sangat diharapkan pahala yang ia dapatkan dari puasa tersebut juga didapatkan oleh orang yang memberinya makanan sahur yang menyebabkan ia bisa kuat dalam menjalani puasa. Dari Abu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah  bersabda:

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

Siapa yang menunjukkan kebaikan kepada seseorang, maka ia memperoleh pahala seperti pahala orang yang melakukannya

Kegiatan sahur on the road menunjukkan semangat seorang muslim dalam menyambut berkahnya Ramadan. Mereka membantu memberikan makana sahur bagi saudaranya yang kurang mampu. Bahkan menurut Menteri Agama Lukman Hakim, sahur on the road adalah kegiatan positif. Kita harus menyikapinya dengan bijak. Namun juga harus diantisipasi agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain, seperti halnya melakukan konvoi beriringan yang dapat menganggu ketertiban umum dan menganggu lalu lintas.

Dengan demikian Sahur on the road menunjukkan bahwa mereka ingin membantu, bersedekah dan peduli pada saudara seiman kita dalam menjalankan puasanya. Mereka yang berniat membantu dan memberikan makanan sahur juga mendapatkan pahala apa yang ia niatkan. Senada dengan kegiatan tersebut, Rasulullah bersabda:

إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ

Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim)


*Mahasiswi Pascasarjana UIN Syahid Jakarta dan alumnus Unhasy Tebuireng