الحَمْدُ لله الخَالِقِ المَعْبُوْدِ الرَّازَّقِ المَعْبُوْدِ المُحِيْدِ لِلْخُقُوْقِ وَالْمَحْدُوْدِ . أَحْمَدُهُ عَلَى نِعَمِهِ الّتِيْ لَا يَسْتَوْعِبُهَا الأَعْدَادُ وَلَا يَنْهَضُ بِالشُّكْرِ الْعِبَادِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَ اَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ إِلَى جَمِيْعِ الْمَخْلُوْقِ
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ . صَلَاةً لَاغَايَةَ لإمْدَادٍ وَلَامُنْتَهَى , أَمَّا بَعْدُهُ . فَيَا أَيُّهَا النَّاسِ إِتَّقُوْى اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ وَمَا بَطَنَ
Maasiral Muslimin Rahimakumullah Ta’ala
Marilah dalam kesempatan yang mulia ini kita selalu memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT. Serta meningkatkan ketakwaan kita kepada-Nya. Dengan menjalankan seluruh syariat dan perintah-perintah-Nya serta menjauhi seluruh yang dilarang-Nya. Sebab hanya dengan takwalah kita dapat menuju kepada-Nya. Allah SWT. berjanji dalam Al Qur’an dengan berfirman dalam surat at Thalaq ayat 2-3:
وَمَنْ يَّتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقُهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ……..
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan memberikan jalan atau membukakan pintu/jalan ukhrawi atau duniawi baginya. Bahkan Allah akan memberikan rizki apa-apa yang mungkin ia tidak menyangka dan memperhitungkannya.” (QS. At Thalaq 2-3)
Maasiral Muslimin Rahimakumullah
Sebab jalan menuju Allah Azza Wa Jalla hanyalah takwa. Allah SWT. mengutus nabi dan rasul. Para ulama sepakat bahwa hanyalah takwa dan ibadah pintu yang dapat membuka rahasia hamba dengan Allah. Bukan harta, bukan duniawi, bukan apa yang kita miliki saat ini. Namun, hanyalah ibadah dan taraf ketakwaan ini. Tentu takwa disini adalah takwa yang berkualitas, takwa yang benar, takwa yang sesuai dengan apa yang telah ditunjukkan oleh Rasulullah SAW.
Maasiral Muslimin Rahimakumullah
Ibadah, amaliyah setiap hari sebagaimana yang diharapkan oleh syariat. Bahkan Allah SWT. menguji kepada para utusan dan nabi-nabi-Nya sebelum Nabi Muhammad, dalam firman-Nya :
وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا وَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِمْ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَإِقَامَ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءَ الزَّكَاةِ ۖ وَكَانُوا لَنَا عَابِدِينَ
“Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah” (QS. Al Anbiya: 73)
Maasiral Muslimin
Dengan ayat ini dapat dijadikan bukti dan dalil bahwa Allah menciptakan makhluk, kehidupan dan kematian, surga dan neraka, Allah membukakan pintu surga dan neraka serta menunjukkan jalannya. Tidak lain hanyalah agar manusia atau hamba-hamba-Nya mau menyembah dan mengeesakan-Nya.
Maasiral Muslimin Rahimakumullah
Tidak hanya itu, Allah bahkan menunjukkan bagaimana tatacara untuk menuju kepada-Nya. Karena itu setiap rasul dan utusan atas bumi ini diberikan syari’at dan petunjuk agar memberikan petunjuk itu kepada umatnya. Bahkan Allah swt. berkenan memperkenalkan diri. Saat berdialog langsung dengan nabiyullah Musa as. Allah berfirman :
إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلاةَ لِذِكْرِي. إِنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ أَكَادُ أُخْفِيهَا لِتُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا تَسْعَى
“Dan sesungguhnya saya adalah Allah, dan tidak ada Tuhan selain saya. Maka sembahlah saya. Dan dirikanlah salat untuk mengingatku. Dan sesungguhnya hari kiamat itu pasti akan datang dan saya rahasiakan agar setiap orang akan dibalas apa yang ia lakukan atau ia amalkan.” (QS. Thoha 14-15)
Maasiral Muslimin Rahimakumullah
Inilah pengenalan Allah yang terbesar saat mengenalkan diri kepada hamba-Nya. Adapun pengenalan diri yang paling utama menurut Ahlussunnah wal Jamaah adalah terdapat dalam ayat:
إِنَّمَا إِلَهُكُمُ اللَّهُ الَّذِي لا إِلَهَ إِلا هُوَ وَسِعَ كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًا
“Sungguh, Tuhan yang berhak kamu ibadahi hanyalah Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu.” (QS Thoha: 98)
Maasiral Muslimin
Karena Allah telah mengenalkan diri kepada hamba-Nya maka karena itu, ketika mengutus rasul dan nabi-Nya untuk menunjukkan manusia kepada Tuhan, mereka mengacu kepada kalimat la ilah illa alla. Bahkan dikenal nabi-nabi sebelum nabi Muhammad, unsur utama dari dakwah mereka adalah kalimat tauhid atau la ilaha illa allah. Berkenaan dengan ayat di atas, Allah SWT. berfirman dalam hadis qudsi yang disabdakan oleh Rasulullah SAW.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم قال الله تعالى لا اله إلا الله كلامي . و أنا هو ومن قالها دخل خصمي . ومن دخل خصمي أمن من إقامي. الحديث أو كما قال
“Lafad la ilaha illa allah itu kalam-Ku. Dan itu adalah hakikat-Ku,” kata Allah SWT. Dan barangsiapa yang mengucapkan lafad la ilaha illa allah maka dia akan masuk dalam perlindungan-Ku. Sedang siapa saja yang masuk dalam perlindungan-Ku maka dia aman dari setiap siksaan-Ku”.
Karena itu ulama-ulama kita yang bermadzhab Syafi i mengetengahkan bahwa setiap amal tidak bisa tembus dalam urusan ukhrawi tanpa didahului oleh keimanan. Pintu utama atau kunci utama pintu itu adalah lafad la ilaha illa allah.
Maasiral Muslimin Rahimakumullah
Inilah gerbang atau jalan menuju Allah SWT. agar kita disesuaikan dengan kodrat ciptaan sebagai hamba yang harus menghambakan diri kepada-Nya.
Maasiral Muslimin Rahimakumullah
Sungguh semua apapun yang ada di sisi Allah SWT. hanya dapat dicapai dengan ibadah bukan dengan harta, jabatan, anak, atau apapun yang kita miliki yang bernuansa dunia. Karena itu marilah kita bersama-sama semakin memperkuat keimanan kita ketakwaan kita, lebih-lebih saat ini kita sudah di ambang bulan Ramadhan. Maka sesuai dengan sabda Rasul SAW yang mengajarka kita doa:
اللّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَ شَعْبَانَ وَسَلِّمْنَا رَمَضَان
Mungkin kita sudah banyak membaca doa itu, memohon kepada Allah untuk diberkan barakah di dua bulan terakhir Rajab dan Sya’ban dan diberikan keselamatan nanti ketika melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Namun bukan itu saja, tidak cukup berdoa saja. Maka ulama salafus shalih dulu ketika menghadapi bulan Ramadhan memperbanyak amal sunnah, puasa, dikir, menyiapkan diri, menguatkan keimanan untuk menyongsong datangnya bulan Ramadhan sesuai dengan apa yang beliau inginkan dan ajarkan.
Dikenal bahwa Rasulullah SAW. paling banyak berpuasa sunnah selain bulan Ramadhan adalah bulan Sya’ban dan bulan Rajab, kemudian ini diikuti oleh ulama-ulama salaf. Semoga kita bersama diberikan kekeuatan iman, diberi ketegaran, diberi kesehatan sehingga kita dapat melaksanakan perintah ibadah terutama nanti menyongsong bulan Ramadhan dengan sehat wal afiyat serta dapat melaksanakan semua amaliyah sesuai dengan apa yang ditunjukkan syari’at. Dan perbuatan kita itu akan diterima oleh Allah sebagai amal soleh.
Maasiral Muslimin Rahimakumullah
Inilah yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan khutbah ini. Semoga bermanfaat.
إِنَّ أَحْسَنَ الْكَلَامِ وَ أَبْيَضَ النِّظَامِ . كَلَامُ الْمَلِكُ العَلَّامُ وَاللهُ يَقُوْلُ وَبَقُوْلُهُ يَهْتَدُ المُرْتَضُوْنَ . وَالعَصْرِ إِنَّالإِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ إِلَّا الَّذِيْنَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ . بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ القُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَةِ وَ الذّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوِتَهُ أَنَّهُ تَوَّابُ الرّحِيْمِ
*Pengajar di Pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng