Koleksi buku-buku dalam Pesta Buku Malang. Foto: Rohmat

Tebuireng.Online—Malang menjadi daerah yang mendukung gerakan cinta buku. Terbukti dengan digelarnya Pesta Malang Sejuta Buku 2017.

Acara yang dihadiri oleh berbagai penerbit yang menawarkan buku ini diselenggarakan di Taman Krida Malang.

Tak tanggung-tanggung, acara ini digeber pada 19-25 Oktober. Buku terbitan Mizan, Diva, Kompas, Gramedia, dan Pustaka Tebuireng menghiasi stan-stan yang disediakan panitia Pesta Malang Sejuta Buku.

Kali ini, Pustaka Tebuireng menjadi salah satu penerbit pesantren yang mencoba kerasnya persaingan buku di Kota Apel.

Ada pemandangan yang agaknya berbeda. Sementara kebanyakan penerbit menyuguhkan buku-buku pengetahuan umum, Pustaka Tebuireng tampil sebagai penerbit yang menyuguhkan buku kepesantrenan. Momentum yang tepat bersamaan dengan berlangsungnya Hari Santri Nasional.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Beberapa buku andalan Pustaka Tebuireng yang ikut serta di Pesta Buku Malang antara lain, terjemahan karya Hadratussyaikh Hasyim Asyari, Cahaya Purnama Kekasih Tuhan, Cahaya Penerang Jiwa, kemudian cerpen Mada karya Abdulloh Wong, terjemahan Risalatul Mahid dan buku kepesantrenan lainnya.

Ini sebagai wujud komitmen Pustaka Tebuireng yang menjadi penerbit bernuansa kepesantrenan untuk terus tetap mandiri dan bersaing dengan penerbit-penerbit lain sekaligus menyambut Hari Santri Nasional dengan bukti nyata dan karya.

Menurut salah seorang pelapak buku asal Jember, Eric Xtrada mengatakan, “Pesta buku ini menjadi pesta yang kesekian kali diselenggarakan di Malang. Dan animo para pembeli begitu besar. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya lembaga pendidikan yang tersebar di Malang, khususnya perguruan tinggi.”

Selain bazar buku, panitia juga menyelenggarakan lokakarya kepenulisan. Tak tanggung tanggung, penulis kondang seperti Bernard Batubara dan Makhfud Ikhwan diundang menjadi pembicara tentang cerpen dan Linda Christanty sebagai pembicara tentang esai.

“Semoga dengan banyaknya buku  yang terjual dan adanya workshop kepenulisan mampu membuat SDM bangsa kita semakin baik dan berprestasi, khusunya dalam bidang literasi. Dan juga melalui Pustaka Tebuireng, para pembaca diajak untuk kenal dan lebih dekat dengan lembaga pesantren dan segala hiruk pikuknya,” pungkas Eric Extrada.


Pewarta:              Toy

Editor:                 Farha Kamalia

Publisher:            Farha