Sumber: M. Ibnu Hafiz

Tebuireng.online- Upaya mencetak kader profesional yang percaya diri dan cakap berbicara di depan audiens, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Ikhwan Al-Shafa (PAI) STIT-UW menghelat pelatihan Master of Ceremony (MC) yang bertempat di Komisariat Ya’qub Husein STIT-UW pada Selasa (16/10/2018) sore.

Sekretaris Rayon Ikhwan al-Shafa, Nur Lailatul Maghfiroh mengatakan bahwa kapasitas dan kompetisi kader harus ditingkatkan. Aspek professionalitas hal mutlak dimiliki seorang aktivis karena didalamnya terdapat nilai loyalitas, kerja keras dan komitmen memajukan organisasi, “Tidak  hanya menjadi kader yang biasa, tetapi pengurus rayon membekali berbagai macam skill, salah satunya dengan menggelar pelatihan MC.  Serta untuk menggali dan mengembangkan bakat-bakat dari sahabt/i,” ungkapnya saat diwawancarai di lokasi Pelatihan MC, Bedog, Bulurejo, Diwek, Jombang.

Ia juga menyadarkan pentingnya mengetahui profesi ini, karena siapapun bisa menjadi MC, “Diharapkan para peserta mampu tampil di depan umum dan menjadi MC yang handal, mengingat manfaatnya sangat luar biasa di lingkungan masyarakat,” pungkas mahasiswi semester 3 PAI STIT-UW tersebut.

Pada pelatihan kali ini, Mufidati mengungkapkan bahwa apabila MC membawakan acara dengan biasa-biasa saja akan terkesan ‘biasa-biasa saja’ dan tidak meninggalkan kesan yang berarti bagi hadirin yang beranjak pulang, “Seorang pembawa acara itu seorang bintang dibalik bintang. Ia memang bukan bintang tapi ia bisa menjadi bintang,” ungkapnya.

Para peserta mendapatkan materi tips MC profesional,  mengatasi nervous, etika komunikasi, pelafalan bahasa yang baik, gestur, intonasi dan ekspresi. Para peserta yang mengikuti pelatihan tersebut sangat antusias, “Antusiasme juga dapat dilihat ketika peserta semangat untuk berlatih dan bercerita pengalamannya saat menjadi MC,” tutur pemateri pelatihan MC, Mufidati.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Pewarta: Izza

Publisher: MSA