Oleh: Seto Galih P*
Salah satu dari mereka berkata: “Ada sesuatu yang aku lupakan.” Maulana Jalaluddin Rumi menjawab: “Ada satu hal di alam semesta ini yang tak patut untuk dilupakan. Kalau kamu melupakan segala hal tapi tetapi mengingat satu hal itu, maka kamu tak perlu khawatir. Sebaliknya, kalau kamu bisa meraih dan mengingat segalanya tapi kamu lupa akan satu hal itu, maka seolah-olah kamu tak pernah berbuat apa-apa. Hal ini diibaratkan seperti seorang raja yang mengirimmu ke sebuah desa untuk melaksanakan tugas tertentu. Kalau kamu pergi ke desa itu tapi kamu malah melakukan hal yang lain dan tak kunjung mengerjakan apa yang diperintahkan, maka seolah-olah kamu sama sekali tak pernah melakukan apa-apa.”
Demikian, manusia datang ke alam semesta ini untuk melaksanakan tugas tertentu, dan itulah tujuan mereka. Kalau dia tidak mengerjakan tugas yang menjadi alasan kenapa ia datang, maka seolah-olah ia tak pernah mengerjakan apa-apa. Dalam perkataan Maulana Rumi diatas yang dimaksud raja yaitu Allah Ta’ala. Tujuan Allah mengutus manusia sebagai khalifah sebagai mana Allah firmankan dalam QS. Al Baqarah: 30
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Nasihat Maulana Jalaluddin Rumi diatas menunjukkan satu hal itu yakni beribadah kepada Allah Ta’ala. Satu tujuan ini -ibadah- tidak boleh dilupakan dan harus diingat oleh manusia. Sebagaimana Allah Ta’ala befirman dalan Al Quran Surah Adz-Dzaariyaat ayat 56,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku (saja)”.
Asbabun Nuzul ayat ini:
Ketika para malaikat mengetahui bahwa Allah SWT akan menciptakan khalifah di muka bumi (Nabi Adam a.s). Allah SWT menyampaikan perintah-Nya kepada mereka secara terperinci. Allah memberitahukan bahwa Dia akan menciptakan manusia dari tanah. Maka ketika Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh di dalamnya para malaikat harus bersujud kepadanya, Yang harus di fahami bahwa sujud tersebut adalah sujud penghormatan, bukan sujud ibadah, karena sujud ibadah hanya diperuntukkan kepada Allah SWT.
*Penulis adalah Siswa SMA A. Wahid Hasyim