
Tebuireng.online— Pondok Pesantren Hidayatul Musthofa Bengkulu, mengadakan kunjungan studi banding ke Pesantren Tebuireng pada malam hari, Selasa (25/12/2024). Kegiatan ini dihadiri oleh 31 santri dan dilaksanakan di Gedung Yusuf Hasyim lantai satu, dimulai pukul 18.30 WIB hingga selesai. Kunjungan ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi serta memperdalam pengetahuan mengenai pengelolaan pesantren dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan agama.
Pesantren Hidayatul Musthofa Bengkulu, Sumatera Utara itu merupakan pondok yang baru didirikan dan masih dalam tahap pengembangan. Pendiri pesantren ini, yaitu Ustadz Resnanto, merupakan salah satu alumni Pesantren Tebuireng. Dalam sambutannya, Ustadz Resnanto menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan rombongan ke Pesantren Tebuireng.
“Kami datang ke sini sebagai bentuk silaturrahmi sekaligus menjalankan program pesantren dalam rangka peningkatan mutu pendidikan agama. Apalagi, Pesantren Tebuireng ini merupakan sumber ilmu yang sangat kami hormati. Semoga kunjungan ini membawa manfaat dan pada tahun depan kami bisa membawa lebih banyak rombongan,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mudir Bidang Pendidikan Pesantren Tebuireng, Haji Lukman Hakim, memberikan tanggapan positif terhadap kedatangan tamu dari Bengkulu. Menurutnya, pesantren merupakan lembaga pendidikan yang memiliki keistimewaan, berbeda dengan sekolah umum. Selain mengajarkan ilmu agama, pesantren juga mendidik santrinya untuk hidup dalam lingkungan yang terjaga, jauh dari pergaulan yang tidak sehat.
“Pesantren menjadi pilihan utama bagi banyak orang tua untuk mendidik anak-anaknya, karena pesantren mengajarkan nilai-nilai luhur dan menjaga ibadah para santrinya. Pendidikan di pesantren sangat berbeda dengan di sekolah umum. Saat ini, banyak kasus kriminalitas di Indonesia yang disebabkan oleh kurangnya pendidikan agama, yang seringkali tidak mampu diselesaikan oleh sekolah. Pesantrenlah yang menjadi solusi untuk menjaga generasi muda,” kata Haji Lukman.

Lebih lanjut, beliau juga berbicara mengenai pentingnya pendidikan yang diajarkan dengan ketulusan oleh para guru. “Guru harus mengajarkan ilmu dengan ketulusan. Kami di Tebuireng berkomitmen untuk menjaga agar ilmu yang disampaikan tetap terjaga sanadnya dan terus diteruskan seperti yang dilakukan oleh KH. Hasyim Asy’ari,” tambahnya.
Di akhir acara, Dr. Anang Firdaus, yang juga hadir dalam kesempatan tersebut, menyampaikan pesan yang sangat menginspirasi. “Apa yang dilakukan teman-teman di Bengkulu ini mengingatkan saya pada cita-cita KH. Hasyim Asy’ari. Beliau ingin memiliki santri yang tidak hanya mengamalkan ilmu, tetapi juga memiliki pesantren sendiri. Dengan begitu, ilmu yang diajarkan akan terus mengalir dan bermanfaat bagi umat,” ujar Mudir Mahad Aly Hasyim Asy’ari itu.
Kunjungan studi banding ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan wawasan bagi Pesantren Hidayatul Musthofa dalam menjalankan program-program pendidikan agama yang lebih baik di masa depan. Semoga silaturrahmi ini semakin mempererat hubungan antara pesantren di berbagai daerah dan mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Pewarta: Aulia