Tebuireng.org—Pesantren Tebuireng tak kunjung sepi oleh para peziarah dan para tokoh. Seperti siang tadi (14/11/16), Persit (Persatuan Istri TNI Angkatan Darat) Kartika Candra Korem 082, Mojokerto mengunjungi Pesantren Tebuireng.
Pimpinan Persit bersama romobongan yang berjumlah sekitar 30 orang diterima Ir. Abdul Ghoffar—akrab disapa Gus Ghoffar—di ndalem kasepuhan pengasuh Pesantren Tebuireng. Dalam acara kunjungan ini, Wakil Mudir bidang pondok H. Lukman Hakim mempersilahkan ketua rombongan untuk memberikan sambutan.
Selaku ketua rombongan, Ifa Gatot Sujiwo Utomo mewakili untuk menyampaikan rasa terima kasih atas penghormatan telah diterima di pesantren ini. Selain itu, ia juga menyampaikan harapannya. “Semoga dengan pertemuan ini memperkuat ikatan kita,” ucap Ifa.
“Kami ke sini dengan tujuan silaturahmi, mungkin dengan pertemuan ini ke depannya kita bisa menjalin kerja sama terutama dalam bidang sosial,” tambahnya.
Gus Ghoffar memperkenalkan anggota Persit mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Pesantren Tebuireng, mulai dari unit-unit yang ada hingga fasilitas yang diberikan kepada santri-santri.
“Pesantren Tebuireng ini didirikan pada tahun 1899 M oleh Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari, salah satu pendiri organisasi terbesar, Nahdlatul Ulama, dan pencetus Resolusi Jihad sebelum meledaknya 10 November. Saat ini Pesantren Tebuireng dipimpin oleh KH. Salahuddin Wahid. Beliau merupakan salah satu cucu pendiri. Gus Sholah adalah generasi pengasuh ke-7 dan pengasuh-pengasuh sebelumnya sebagaian besar dari putra-putra Hadratussyaikh,” tutur beliau.
“Saat ini Pesantren Tebuireng memiliki sekitar tujuh pondok cabang (yang sudah berdiri aktif, red), salah satunya di Ngoro, SMA Trensains yang beberapa waktu lalu mendapat medali emas dalam ajang Singapore International Mathematic Contest. Selain itu ada unit MTS, SMP, Aliyah, SMA, Muallimin dan Ma’had Aly,” tambahnya.
Setelah dari ndhalem kasepuhan, pengasuh didampingi rombongan berziarah ke pemakaman keluaraga Pesantren Tebuireng untuk berdoa bersama. Doa dipimpin oleh H. Lukman Hakim dan didampingin ustad Iskandar, Kepala Pondok Tebuireng. (Aldo/Fara)