Mahasiswa Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY) Tebuireng, semester 6 kelompok 20 Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kuliah di Luar Kampus (KDLK) telah menyelesaikan pengabdiannya selama 3 bulan di desa Asem Gede Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Ahad (30/07/2023).
Mahasiswa Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY) Tebuireng, semester 6 kelompok 20 Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kuliah di Luar Kampus (KDLK) telah menyelesaikan pengabdiannya selama 3 bulan di desa Asem Gede Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Ahad (30/07/2023).

Tebuireng.online– Mahasiswa Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY) Tebuireng, semester 6 kelompok 20 Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kuliah di Luar Kampus (KDLK) telah menyelesaikan pengabdiannya selama 3 bulan di desa Asem Gede Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Ahad (30/07/2023).

Dalam acara penutupan di Balai Desa Asem Gede ini, dihadiri oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Hadi Sucipto, S.Kom., M.Kom, Terdy Kistofer, S.Pd., M.T.,  Dr. Eko Hardinanto, M.Pd., Meriana Wahyu Nugroho, S.T., MT., juga hadir Kepala Desa Asem Gede dan perangkatnya, dan mahasiswa-mahasiswi KDLK 20 UNHASY.

Alhamdulillah, kita dapat berkumpul di desa Asem Gede untuk melakukan perpisahan KDLK UNHASY dengan warga desa Asem Gede. Semoga pengabdian selama 3 bulan ini, teman-teman mahasiswa mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Semoga, teman-teman dapat menjalankan skripsi dengan lancar, juga lulus tepat waktu, aamiin yaa robbal alamin,” tutur Ibu Kepala Desa pada sambutannya.

“Pengabdian selama 3 bulan bukanlah waktu yang sebentar, namun mahasiswa UNHASY semester 6 khususnya KDLK kelompok 20 ini berhasil melalui masa pengabdiannya di masyarakat Asem Gede. Saya ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh warga desa Asem Gede atas partisipasinya dalam membimbing mahasiswa KDLK 20 juga dalam menjalankan program kerja yang ada,” ucap Hadi Sucipto, salah satu DPL.

Ketua kelompok KDLK 20 memberikan kesan, “Selama kurang lebih 3 bulan kami mengabdi di desa Asem Gede ini, kami banyak mendapatkan pengalaman, pelajaran, serta ilmu baru. Masyarakat Asem Gede, di mata kami sangat baik. Di mana semua masyarakat sangat senang akan kedatangan kami, saya merasa terharu,” ujarnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Ia menceritakan, awal saya sampai di desa Asem Gede, saya tak bisa berpikir bagaimana caranya saya beradaptasi. Ternyata dari hari ke hari saya merasa nyaman, saya sudah merasa seperti rumah saya sendiri. Kebaikan masyarakat sangat luar biasa, kami dianggap sebagai keluarga mereka. Di mana orang tua menganggap kami sebagai anak, pemuda menganggap kami sebagai teman, dan anak-anak menganggap kami sebagai guru sekalian teman.

Lanjutnya, “Semua kebaikan akan kami ingat walaupun tidak dengan harta ataupun benda tapi kami akan selalu berdoa kepada mereka. Semoga apa yang mereka berikan kepada kami akan dibalas lebih oleh Allah SWT. Kami berharap kepada masyarakat Asem Gede jangan pernah melupakan kami, tetap menganggap kami sebagai keluarga walaupun kami telah jauh,” pungkasnya.


Pewarta: Anis Faikatul Jannah (Mahasiswa Universitas Hasyim Asy’ari, Prodi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia).