Tebuireng.online— Seperti halnya pondok pesantren pada umumnya, malam Selasa dan Jumat program ngaji diliburkan, pada malam-malam itu merupakan waktu khusus bagi santri Tebuireng untuk mengembangkan bakat dan minatnya, seperti pidato, khutbah, MC, pelatihan ubudiyah, banjari, dan kegiatan-kegiatan positif lainnya.
Waktu senggang itu juga dimanfaatkan oleh Forum Mudzakaroh Fathul Qorib (MFQ) dalam menyelenggarakan musyawarah mingguan, Kamis (20/7/2023) di Masjid Utama Pesantren Tebuireng, yang diikuti oleh sekitar 50 santri dari segenap peserta delegasi dari santri tiap unit pendidiikan SMP, SMA, MTs, Aliyah, dan Ma’had Aly. Diskusi dimulai pada pukul 20.30 sampai pukul 22.30.
Acara yang diselenggarakan di Masjid Utama Pesantren Tebuireng ini dibuka dengan rangkaian acara yang dimulai dari pembukaan, dan sambutan dari penanggung jawab program MFQ ini. Kemudian dilanjut dengan diskusi kitab Fathul Qorib Bab Thoharoh yang dipimpin oleh moderator.
Dalam sambutannya, Ustad Ali Muhsi, menyampaikan bahwa musyawarah merupakan ajang untuk menimba ilmu dan berlatih menyelesaikan masalah yang sesuai dengan kitab turast, serta latihan untuk berani mengemukakan pendapat di depan umum.
“Banyak manfaat yang dapat diambil dari musyawarah ini. Dan musyawarah seperti ini yang diharapkan oleh pengasuh pesantren Tebuireng untuk terus digalakan sebagai peninggalan Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari,” ungkap Ustadz Ali Muhsi.
Pada kesempatan itu, beliau juga mengapresiasi terselenggaranya acara ini dan berharap agar kegiatan Istiqomah terlaksana setiap malam Jumat, dan harapannya banyak santri Tebuireng yang mengikutinya. Karena forum ini bersifat umum, siapapun dan dari jenjang manapun boleh mengikutinya.
Pewarta: Ilham