Pemilu Raya Universitas Hasyim Asy'ari (Unhasy) memasuki babak penting dengan diadakannya debat pasangan calon (paslon) Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) pada Rabu (04/12/2024) di Lobi Gedung B Unhasy.
Pemilu Raya Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) memasuki babak penting dengan diadakannya debat pasangan calon (paslon) Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) pada Rabu (04/12/2024) di Lobi Gedung B Unhasy. foto: ifa

Tebuireng.online- Rangkaian acara Pemilu Raya Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) memasuki babak penting dengan diadakannya debat pasangan calon (paslon) Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) pada Rabu (04/12/2024) di Lobi Gedung B Unhasy. Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur elektabilitas para calon pemimpin organisasi mahasiswa sekaligus membangun kesadaran demokrasi di lingkungan kampus.

Ketua Pelaksana, Ahmad Ghufron menjelaskan bahwa debat ini diadakan berdasarkan serangkaian proses seleksi, seperti uji kelayakan dan wawancara calon.

“Debat ini upaya untuk membuka pandangan mahasiswa terhadap kualitas para kandidat. Kami ingin memastikan elektabilitas para calon muncul ke permukaan, sehingga mahasiswa dapat memilih dengan bijak,” ucap mahasiswa Prodi Hukum Keluarga (HK).

Dengan antusiasme mahasiswa yang tinggi, Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) berharap pemilu raya tahun ini dapat menjadi momentum bagi mahasiswa Unhasy untuk lebih aktif berpartisipasi dalam kehidupan kampus.

“Kami ingin mengajak seluruh mahasiswa untuk berpartisipasi aktif, sehingga suasana demokratis tetap terjaga hingga pemilu raya,” tambahnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Salah satu mahasiswa yang hadir dalam debat, Wilda Aulia Maharani mengharapkan paslon yang terpilih nanti memiliki kepemimpinan yang kuat. 

“Leadership adalah kunci utama. Seorang pemimpin harus mampu menyatukan visi dan misi serta menjadikan ormawa sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi mahasiswa,” katanya.

Rifqi Ahmada juga berharap perlunya komunikasi efektif yang harus dimiliki oleh calon pemimpin yang terpilih.

 “Seorang pemimpin harus mampu menjalin komunikasi yang baik antar anggota. Selain itu, diperlukan inovasi untuk meningkatkan minat mahasiswa dalam berorganisasi, agar ormawa tidak lagi menjadi momok bagi mereka,” tegasnya.

Debat ini membuktikan bahwa pemilu raya Unhasy bukan sekadar rutinitas, tetapi momentum penting untuk memperkuat budaya demokrasi di kampus. Ini juga menjadi pengingat bahwa ormawa adalah wadah strategis bagi mahasiswa untuk belajar, berkontribusi, dan membangun masa depan yang lebih baik.


Pewarta: Ifa