tebuireng.online– Setelah acara penyambutan santri baru pada hari Minggu (14/06) pagi hari, siangnya dilanjutkan dengan kegiatan MOSBA (Masa Orientasi Santri Baru). Kegiatan MOSBA tersebut dilaksanakan selama dua hari hingga Senin (15/06) di masjid Ulul Albab Tebuireng.
Sebagaimana tahun- tahun sebelumnya, MOSBA diikuti oleh santri baru dan beberapa santri lama yang belum mengikuti kegiatan tersebut. Namun perbedaannya hanya pada jumlah santri yang mengikuti. Kini jumlah santri dari perpaduan antara santri putra dan putri tersebut berjumlah sekitar seribu santri.
Dalam kegiatan MOSBA ini, Beberapa materi dan ilmu- ilmu baru disampaikan. Pada hari pertama, materi kepesantrenan yang disampaikan langsung oleh salah satu dzurriyah Tebuireng, Agus M. Zaki Hadziq. Disusul kemudian pembacaan tata tertib pesantren yang disampaikan oleh Kepala Pondok Pesantren Tebuireng, yakni H. Ainur Rofiq.
Sedangkan pada hari kedua, diisi dengan materi khusus mengenai kesehatan yang dikaitkan langsung dengan kehidupan di pesantren. Hal ini bermaksud agar sesama santri dapat mengetahui sebab akibat yang ditimbulkan akibat interaksi yang salah. Selain itu juga sebagai bentuk kewaspadaan, agar tidak terjangkit penyakit yang rawan.
Materi selanjutnya adalah ke-Aswaja-an, yang disampaikan langsung oleh KH. Fahmi Amrullah yang tak lain adalah Pengasuh Pondok Pesantren Putri Tebuireng. Hal ini dimaksudkan agar pemahaman tentang ajaran Aslus Sunnah wal Jama’an dan ke-NU-an para santri baru bisa terpupuk sebelum melangkah lebih jauh di tempat kelahiran NU dan basis Aswaja di Indonesia ini.
Mosba kali ini, tidak hanya sebagai ajang perkenalan terhadap sesama santri saja, melainkan dengan tujuan agar para santri mengetahui seluk- beluk tempat baru yang akan mereka tempati. Sehingga santri tidak merasa kikuk ketika menjalani kehidupan barunya di pesantren. “Kegiatan Mosba ini sebagai sarana perkenalan santri terhadap lingkungan baru di pesantren” tambah Muyassaroh, ketua pelaksana MOSBA Pondok Putri Pesantren Tebuireng. (lathi/abror)