Judul Buku                 : After Rain

Pengarang                 : Anggun Prameswari

Penerbit                     : Gagas Media

Penyunting/ Editor    : Ayuning

Tahun Terbit              : 2013 Cetakan Pertama

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Kota Terbit                : Jakarta

Tebal                          : Viii + 324 Hlm; 13 X 19 Cm

Resensor                   : Yayuk Mulyani*

Mungkin aku dibutakan oleh cinta, sebab akalku dikacaukan olehmu. Sebarapa banyak pun aku meminta, kau takkan memilihku. Inikah yang disebut cinta?

Menunggumu bukan pilihan. Izinkan aku meninggalkanmu, dengan serpihan hati yang tersisa. Dan jika ternyata dia yang ada di sana, sama-sama menanggung keping-keping hati yang berhamburan, saat kami saling menyembuhkan salahkah itu?

Sebuah kisah tentang perjalanan cinta sepasang kekasih. Namun, terusik oleh perjodohan keluarga. Hal itu tidak menjadi halangan untuk tetap menjalin hubungan. Karena mereka mengatasnamakan cinta.

After Rain. Suatu saat aku berhenti menangisimu. Antara takdir dan kebetulan yang terus-menerus mengikuti jejak kehidupan manusia. Tangisan dan harapan yang dialami membuat hati muak. Cinta. Kosong. Dilema. Sederet ungkapan orang patah hati.

Namanya Serenade Senja. Perempuan berusia dua puluh enam tahun, bekerja sebagai sekertaris  di sebuah perusahaan Korea di kota Jakarta. Seren memiliki sahabat baik yang selalu menemaninya. Kean atau bisa dipanggil Kei, seorang fashion designer. Pengisi hati Seren. Bara. Sambara Darmasa Putra. Seorang pria berusia tiga puluh satu. Seorang pegawai di perusahaan Korea sebagai bagian terpenting di perusahaan. Atas kinerjanya yang selalu naik.

Namun, semua kebahagiaan yang didapat Seren lenyap dalam hitungan detik. Hubungan yang ia bangun dengan Bara selama tujuh tahun dikacaukan oleh perjodohan keluarga. Mengatasnamakan kehormatan, nama baik dan bisnis yang akan memajukan ke dua perusahaan. Anggi. Seorang perempuan karier yang terjebak dalam perjodohan keluarga. Tidak bisa menolak keinginan orang tua. Sebagai seorang anak laki-laki tertua dalam keluarga, Bara memiliki tanggung jawab terhadap keluarga yang tidak bisa ia tinggalkan begitu saja. Bara sudah berusaha mempertahankan hubungan dengan Seren, dia rela meninggalkan keluarganya tanpa membawa apapun demi mempertahankan orang yang paling ia cintai. Namun, keadaan ayah Bara yang membuatnya harus menuruti keinginan keluarga.

Tepat tiga tahun lalu, Seren mendatangi pernikahan Bara. Ibunya berpesan agar mengikhlaskan anaknya hidup bahagia dengan kehidupan barunya. Sampai sekarang Seren dan Bara masih memiliki hubungan spesial di belakang. Pada suatu pertemuan makan malam, Seren ingin mempertegas hubungan gelap ini. Bara harus memilih antara Seren dengan Anggi. Itu berarti Bara harus menceraikan Anggi tapi ia tidak bisa. Karena Lily. Bara memilih Lily. Lily adalah anak perempuan Bara dengan Anggi. Bara adalah tipe penyayang keluarga. Apalagi kecintaannya pada Lily. Mampu mengalahkan cintanya pada Seren. Bara mengatakan bahwa ia akan resign dari perusahaan dan ingin dimutasi ke Denpasar. Seren tercekat mendegarnya.

Setelah pertemuan dengan Bara, Seren diajak Kean menghadiri pesta ulang tahun keponakannya. Nola. Seorang perempuan berumur tujuh belas tahun dan duduk di kelas tiga SMA swasta unggulan. Panti Asuhan. Tempat Seren bertemu dengan pria ganteng, bergaya bak penyanyi kafe. Elang. Seorang guru di sekolah Nola.

Seren melamar kerja sebagai guru di sekolah SMA tersebut atas saran Nola. Seren meminta resign dari perusahaan dan disetujui oleh Mr.Choi. Pemilik perusahaan. Permintaan mutasi dari Bara ditolak. Saat Seren dan Kean mengunjungi salah satu butik langganan Kean. Mereka bertemu dengan Bara, Anggi dan Lily. Bara memperkenalkan Seren sebagai teman kantor dulu yang sekarang telah beralih profesi menjadi guru. Hati Seren hancur seketika saat Bara mengucapkan kata teman.

Hari pertama masuk sekolah tidak berjalan baik. Karena pengalaman mengajar yang kurang dan anak laki-laki cerdas di kelas dua belas IPA. Hubungan antara Seren dan Elang berjalan baik. Karena Elang memiliki kisah yang sama dengan Seren. Tapi Elang memilih tetap tinggal meskipun Mrs. Emy mantan pacar Elang sudah memiliki suami. Karena perjodohan.

Dua bulan berlalu, mereka semakin dekat. Mrs. Emy berpesan agar Seren menjaga perasaan Elang. Pertemuan tidak sengaja dengan Anggi membuat Seren semakin tidak tega, karena perasaan yang ia miliki untuk Bara sudah hilang dan Anggi ternyata hamil.

Pesta perpisahan dengan Seren diadakan di apartemen Kean dan dihadiri Nola dan Kenzo. Serta Elang. Tba-tiba bel pintu berbunyi dan Bara ada di balik pintu. Ia mengabari bahwa Anggi mengalami keguguran dan sekarang dirawat di klinik dekat rumah.

Elang meninggalkan apartemen dan diantar Seren sampai lobi. Seren ditembak Elang tapi belum dijawab. Seren berlibur ke Candi Prambanan dan di sana ia terinspirasi dari cerita Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Seperti ceritanya. Akhirnya ia memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan Bara dan menjalin hubungan dengan Elang.

Novel ini mengajarkan kita untuk dapat menerima takdir. Novel ini mengajarkan bahwa tidak selamanya kehidupan manusia penuh dengan kesedihan dan kepedihan. Namun percayalah bahwa setelah badai pasti ada pelangi indah. Rencana-Nya pasti lebih indah daripada skenario manusia.

Kekurangan dari novel ini adalah istilah bahasa Inggris yang selalu ada dalam setiap bab. Sehingga bagi orang awam sulit untuk mengerti.

Novel ini layak dibaca oleh mereka yang berusia tujuh belas tahun ke atas. Novel ini tidak cocok untuk anak usia Sekolah Dasar. Lewat novel ini, penulis ingin menyampaikan pesan bahwa keluarga lebih penting daripada cinta sesaat yang belum pasti, seperti yang dikutip pada halaman 291 “Seren berkata pada Bara ‘Lelaki dinilai bukan dari wajah tampan atau uangnya. Dia dinilai bagaimana dia bisa bertanggung jawab atas apa yang dia sudah lakukan.’”

*) Mahasiswi Universitas Hasyim Asyari (Unhasy), Jombang