Tebuireng.online– Indragiri Hilir- Tragedi Gerakan 30 September Patai Komunis Indonesia (G30SPKI) pada tahun 1965 merupakan perjalanan kelam sejarah Bangsa Indonesia, di mana pemberontakan yang dilakukan PKI benar-benar menodai Pancasila sebagai dasar negera.
Untuk itu, dalam rangka memperingati tragedi berdarah itu, Pesantren Tebuireng III Hajarunnajah Indragiri Hilir, Riau, mengadakan nonton bareng film G30SPKI pada Jumat (29/09/2017) malam. Para santri sangat antusias menyaksikan film besutan Arifin C. Noer itu di halaman pesantren.
Uniknya, tak hanya para santri, masyarakan sekitar juga ikut berpartisipasi menonton bareng film yang berdurasi 4 jam itu. Acara nonton bareng ini dibuka oleh Sertu Edi, salah satu anggota TNI yang bertugas di daerah setempat. Sertu Edi berharap dari pemutaran film ini, selain untuk mengenang kembali tragedi kelam, juga untuk memberikan pemahaan kepada santri, bahwasanya santri mempunyai peran dalam memberantas komunisme di Indonesia. “Jadi diharapkan para santri tetap menjaga semangatnya menjaga Indonesia dari kaum Komunis,” ungkap Sertu Edi.
Kepala Pondok Pesantren Tebuireng 3 Hajarunnajah, Ustadz Mansyur menambahkan, dengan diadakannya acara nonton bareng film yang dirilis pada tahun 1984 itu, diharapkan para santri mengetahui sejarah Indonesia, betapa kelamnya tragedi yang dialami para pejuang revolusi. Ustadz Mansyur juga menghimbau agar santri dan masyarakat bersatu dan bersama-sama menjaga Indonesia dari kemunculan kembali PKI di era sekarang ini.
Beliau juga bercerita bahwa ibunda beliau hidup pada saat tragedi pembantaian yang dilakukan kaum Komunis di jawa timur itu terjadi. Beliau barcerita, ketika itu ketakutan yang dialami penduduk sangat luar biasa. Saking takutannya, setiap ada yang ketok pintu lansung sembunyi di bawah amben (balai-balai), bahkan ada juga yang lansung naik ke atas atap.
Pewarta: Af’idah Jazilah Khozin
Editor/Publisher: M. Abror Rosyidin