Ribuan santri Pondok Putri Pesantren Walisongo doa bersama usai membaca selawat dan khatmil Quran di halaman pesantren, Senin (21/10/2019)

Tebuireng.online– Ayat-ayat suci Al Quran dilantunkan oleh santri Pondok Pesantren Putri Walisongo dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2019. Senin (21/10/19) usai salat Isya berjamaah, ribuan santri Walisongo adakan Khotmil Quran yang dipimpin oleh ustadzah Dewi Yukha Nida. Khatmil Quran berlangsung di halaman pesantren, para santri menggunakan jilbab putih serentak sambil membawa Al Quran.

Para santri terdiri dari komplek Madrasah Hifdzil Qur’an (MHQ), Hadist, Diniah, Syu’bah Al-Qrobiyah serta English Program Community (EPC). Kurang lebih tigapuluh menit pembacaan ayat-ayat suci Al Quran yang telah dibagi oleh masing-masing mabna.

Usai Khatmil Quran, KH. Amir Jamiluddin atau yang akrab disapa Gus Jamil memberikan tausiyah di depan ribuan santri, dengan bahasa yang lembut tapi mengena, beliau menceritakan kembali tentang kisah-kisah yang berkaitan dengan hari santri.

Dosen Unhasy itu menjelaskan bahwasa jihad yang paling besar yaitu jihad melawan hawa nafsu. Diantara tingkatan nafsu-nafsu, yang paling besar ialah nafsu amaro. Sedangkan nafsu yang diridhoi yaitu rodhiah dan mardhiah.

Orang itu jadi mulia karena ilmu,” ungkap Kiai Amir Jamiluddin.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Sebelumnya pembacaan ayat-ayat suci Al Quran hanya dibaca permabna atau perkomplek. Hal ini menjadi moment tersendiri bagi para santri yang keesokan harinya bersiap untuk mengikuti karnaval dalam rangka hari santri. Acara dilanjutkan dengan selawat bersama grup banjari El-Khanza Walisongo. Dimulai dari Mahalul Qiyam, hingga selawat-selawat lain yang biasanya dilantunkan oleh Habib Syekh. Para santri juga dibagikan bendera mini merah putih untuk lebih mengesankan saat melantunkan salawat bersama.

Gema salawat mulai membuncah saat banjari ditabuh diringi suara sang vocal. Para santri ikut serta melantunkan dengan penuh semangat. “Seneng, apalagi ini perdana. Acara ini juga salah satu apresiasi terhadap santri yang setiap harinya ngaji, supaya semakin semangat dalam menuntut ilmu dan memperbaiki akhlak,” ucap salah satu santri Walisongo.

Pewarta: Umdatul Fadhilah