Tebuireng.online- SMA Trensains kembali menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “Ngaji Langit”. Kuliah umum kali ini langsung disampaikan oleh penggagas Trensains, KH. Agus Purwanto, D.Sc. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa SMA Trensains Tebuireng pada Sabtu (19/10/19) di aula masjid Pesantren Tebuireng 2. Ngaji Langit yang disampaikan kali ini membahas tentang bumi, ruang kosong, dan lapisan-lapisan langit dalam perspektif ayat kauniyah dan sains kealaman.

“Dalam surah al-Anbiya’ ayat 16, kata assama’i merupakan isim mufrod dan assamawat yang merupakan jamak dari kata assama’ kemudian disambung dengan kata bain,  dalam kalimat tersebut ditafsirkan beberapa lapis langit disamakan dengan satu lapis langit. Jadi mengapa seperti ini? Apa yang ada di antara lapisan-lapisan langit tersebut, tetapi itu bukan langit atau bumi?” pertanyaan narasumber tersebut menimbulkan beragam tanggapan dari siswa Trensains Tebuireng. Semua jawaban yang diberikan oleh siswa SMA Trensains tersebut beragam dan mendekati sempurna.

“Lapisan-lapisan langit dianggap satu, karena setiap lapisan langit dengan lapisan lainnya tidak ada antara, karena tidak ada space “antara” tersebut, maka pada setiap lapisan langit dianggap satu,” terang narasumber dalam kuliah umum tersebut.

“Ada perbedaan pada kuliah umum kali ini dengan sebelumnya, yakni setiap ada pernyataan maka narasumber selalu menghadirkan pertanyaan. Lalu santri diberi kesempatan untuk mengungkapkan argumentasi, menyumbang gagasan baru, ataupun sekedar mengungkapkan pendapat saja,” tutur Myra Rizky salah satu siswi SMA Trensains.

“Banyak dalil al-Quran yang dikaji secara sains oleh beliau untuk menunjang materi yang disampaikan tentunya berkaitan dengan langit,” imbuh Myra.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Untuk menjelaskan lapisan langit pertama. Beliau menggunakan al-Quran surah Hud ayat 44, yang menjelaskan  tempat asal usul air hujan. Lalu pada lapisan langit kedua, narasumber menjelaskan tentang tekanan udara di langit lebih besar dari pada di bumi. Penjelasan ini berlandaskan al-Quran surah Al-An’am ayat 125, sedangkan lapisan langit ketiga merujuk pada surah Al-Furqon ayat 61, yaitu tempat dimana bulan berada.

Pada lapisan langit keempat beliau mengkaji al-Quran surah As-safat  ayat 6 adalah tempat dimana keberadaan sistem tata surya kita. Selanjutnya, lapisan langit kelima merupakan tempat dimana keberadaan bintang-bintang yang terang seperti alfa sentauri. Penjelasan tersebut berdasarkan al-Quran surah Fusilat ayat 12. Pada surat Ar-Rahman ayat 37 yang menjelaskan ketika langit pecah bagaikan bunga mawar yang berpendar, maka menurut beliau itulah yang disebut lapisan langit keenam.

Pada lapisan langit ketujuh narasumber mengkaji  al-Quran surat Az-Zumar ayat 46, bahwa lapisan langit ketujuh merupakan lapisan langit yang berada pada dimensi yang lain dan merupakan wujud deminsi tertinggi yang meliputi semua langit. 

“Anak Trensains harus belajar berpikir kritis dan harus belajar berpikir secara filosofis agar pengetahuan kian berkembang,” jelas sang penggagas Trensains kepada  seluruh siswa SMA Trensains untuk menutup kuliah umum kali ini.


Pewarta: ila

Sumber berita: http://www.smatrensains.sch.id