tebuireng.online—Setelah mengirimkan beberapa delegasi ke sejumlah musholah dan masjid di Jombang, program Safari Ramadhan Pesantren Tebuireng sampai di puncak acara. Dihadapkan pada liburan santri yang jatuh pada 04 Juli 2015 nanti, program tahunan ini harus ditutup. Penutupan sekaligus peringatan Nuzulul Qur’an itu dilaksanakan selama dua hari di dua tempat yang berbeda, Mushollah al-Taqwa Perak dan Masjid Baitul Iman Jogoroto, kamarin dan malam ini (01-02/07).

Dalam sambutannya perwakilan pengurus, Ustadz Yunus mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat yang telah mendukung kegiatan ini. Kegiatan ini, lanjutnya, adalah kegiatan bermanfaat, karena santri dituntut mampu mempraktekkan ilmu yang didapatkan di pesantren di depan masyarakat. Beliau juga berharap agar acara ini bisa diadakan setiap tahun, minimal di mushollah dan masjid yang telah ditempati.

Hari Pertama penutupan, dilaksanakan di Mushollah al-Taqwa Perak, yang berada tak jauh dari kediaman Kiai Sepuh Tebuireng, KH. Habib Ahmad. Dibuka dengan lantunan sholawat oleh Grub al-Banjari Madrasah Mu’allimin dan ayat-ayat suci al-Qur’an oleh Fajrul Falah menjadikan suasana semakin khidmat. Sebelumnya peserta dan panitia dijamu buka puasa bersama di kediaman KH. Habib Ahmad.

Sebagai pengisi mauidhah hasanah, Drs. KH. Agus Fahmi Amrullah Hadzik menyampaikan prihal kecintaan terhadap Allah dan Nabi-Nya. Beliau menceritakan kisah seorang Arab Baduwi yang bertanya pada nabi tentang kapan terjadinya hari kiamat. Ketika ditanya modal menghadapi kimat, orang tersebut menjawab kecintaannya kepada Allah dan Nabi-nya. Rasulullah kemudian mendaulatnya sebagai ahli surga.

Dari Hadits tersebut, Gus Fahmi ingin mengajak kepada hadirin untuk menjalankan semua perintah dan menjauhi larangan yang dititahkan Allah dan Rasul-Nya, agar kelak mendapatkan syafa’at. Selain itu, Gus Fahmi juga mengatakan bahwa bukti kecintaan kita kepada Rasulullah adalah selalu memanggil nama beliau dalam lantunan shalawat dan doa.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Kegiatan safari Ramadhan ini dilaksanakan di 25 mushallah dan masjid yang tersebar di 18 Kecamatan di Kabupaten Jombang selama 15 hari. Diantanya mushallah dan masjid yang menjadi lokasi safari adalah Masjid al-Ikhlas Cetak Gayam, Masjid Babussalam Watugaluh, Mushallah al-Barqi Blimbing, Masjid al-Huda Bareng, Masjid al-Taqwa Perak dan Masjid al-Huda Keras.

Setiap tempat, Tebuireng menyediakan imam shalat isya’ dan tarawih, bilal dan muadzin, serta penceramah yang kesemuanya adalah ustadz muda dan santri Tebuireng. Salah satu peserta, Liham Hasan Mujab mengatakan bahwa ia awalnya memang gugup karena pertama kali menjadi imam tarawih di kampung. Namun untuk kedua kalinya Liham merasa senang dan ingin banyak terjun di masyarakat.

Selain penutupan yang dilaksanakan di Perak, juga diadakan di Masjid Baitul Iman Jogoroto. Format kegiatannya hampir sama, namun dalam penutupan hari ini, diadakan pula khataman al-Qur’an yang dilaksanakan setelah shalat Tarawih.  Selebihnya mulai dari pemateri dan format acara resmi penutupan hari kedua dibuat sama dengan hari pertama. (abror)