Kegiatan penutupan safari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan bedah buku tentang Ahlussunnah wal Jama’ah. (Foto: Nun)

Tebuireng.online– Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jombang mengadakan malam puncak safari pergerakan dan bedah buku Risalah Ahlussunnah Wal Jamaah di gedung aula lama PC NU Jombang, Jumat (17/5/19).

Pembedah dalam acara ini adalah Ustadz Yusuf Suharto dari Aswaja NU Center dan M. A. Anwar Maduki Azzam, alumni PMII Jombang yang sedang menempuh S3 di Universitas Groningen Belanda. Kegiatan safari pergerakan PMII Jombang berlangsung pada 10-17 Mei 2019 secara estafet di seluruh komisariat se-Jombang.

Acara ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars PMII serta dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Ketua Umum Pengurus Cabang PMII Jombang, sahabat M. Irkham Tamrin mengungkapkan tujuan dari safari ini adalah untuk menguatkan Aswaja sebagai fondasi keagamaan dan silaturrahmi pengurus cabang ke pengurus rayon dan komisariat se-Jombang.

Ustadz Yusuf Soharto mengawali dengan memaparkan konstruksi sosial keagamaan saat buku Risalah Ahlussunnah Wal Jamaah ditulis.

“Sejak tahun 1330 H mulai muncul golongan yang aneh aneh, yang tidak wajar. Karena umat Islam Nusantara bersatu madzhab fikihnya Syafi’i, madzhab tasawufnya Imam Ghozali, Imam Abu Hasan Al Asy’ari, kemudian akidahnya Imam Abu Hasan Al Asy’ari. Tapi kok ada gerakan-gerakan yang seolah-olah menegasikan otoritas keulamaan madzhab-madzhab tersebut,” ungkapnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Maka dari itu lanjutnya, ada beberapa kelompok yang perlu diwaspadai yaitu pengikut Wahabi, Syiah, Ibahiyun (Liberal), dan Kebatinan. KH. Hasyim Asy’ari mengajak agar kaum muslimin menganut tiga pedoman yaitu Al Quran, Sunnah, dan para ulama salaf.

“Kemudian beliau menganjurkan agar umat Islam jangan lepas dari madzhab. Dan kemudian dipedomani oleh NU. Ternyata NU ini fleksibel banget, tidak hanya madzhab Syafi’i saja. Tetapi NU mengikuti salah satu dari empat madzhab walaupun secara tanda kutip lebih banyak madzhab Syafi’i,” ungkap Alumni Denanyar ini.

Sedangkan, M. A. Anwar Masduki Azzam, pembedah kedua, menerangkan tiga hal yang perlu digarisbawahi dalam buku ini, yakni teologi, ilmu dan dakwah, serta eskatologis.

Pewarta: Nun
Publisher: RZ