Ribuan santri dan masyarakat iringi jenazah Gus Sholah hingga ke pemakaman, Senin (3/2/20). (foto: Bagas)

Tebuireng.online– Setelah prosesi pemakaman Almarhum Gus Sholah, sambutan-sambutan mengalir dari para sahabat. Salah satunya dari Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. KH. Haedar Nashir. Dalam sambutannya, Haedar Nasir mengungkapkan bahwa Muhammadiyah menjadi saksi hidup KH. Salahuddin Wahid.

“Kami keluarga besar Muhammadiyah dan kita semua menjadi saksi dari kepergian Gus Sholah ke haribaan Allah,” ungkapnya, Senin (3/2/20).

Menurut Ketua Muhammadiyah itu, Gus Sholah adalah sosok yang sederhana dan bisa diterima diberbagai kalangan. “Tokoh yang sederhana, banyak bersilaturahmi, berjiwa kesatria, selalu mencari solusi masalah ummat dan bangsa, dan juga tokoh yang diterima banyak kalangan,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu, ia menyampaikan duka terdalamnya atas kepergian KH. Salahuddin Wahid. Hal ini dirasakan, karena baginya masih banyak kegiatan yang ingin Gus Sholah hadirkan untuk kebaikan umat dan bangsa.

“Saya secara pribadi sangat kehilangan beliau, dan beliau sungguh-sungguh bahwa umat dan bangsa ini atau generasi mudanya harus tetap punya ketulusan dalam merajut ukhuwah, dalam kehidupan kita bersama. Karena itu, kita berat ditinggal beliau, tetapi kita lepas beliau dengan ketulusan dan keikhlasan,” lanjut ketua PP Muhammadiyah itu.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Selain itu, Haedar sempat mengungkapkan bahwa ia dan Gus Sholah sedang menuntaskan film “Jejak Langkah 2 Ulama” sebuah film yang menceritakan perjalanan dan perjuangan Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Ahmad Dahlan.

“Gus Sholah ingin film ini, bukan hanya diterima dikalangan umat tetapi juga masyarakat luas termasuk generasi muda,” sampainya.

Menurut penuturan ketua PP Muhammadiyah itu, saat sakit Gus Sholah juga mengajaknya menulis surat untuk bapak presiden, agar pak presiden bisa menyaksikan launching film ini yang ditandatangani oleh mereka berdua.

Selain pengakuan dari Haedar Nasir, di waktu berbeda Amin Zein selaku Asisten Pribadi Gus Sholah dikonfirmasi untuk mengungkapkan hal yang melatarbelakangi Gus Sholah ingin membuat film Jejak Langkah 2 Ulama.

Menurutnya, tujuan dibuat film ini agar masyarakat tahu bahwasannya dua tokoh besar yaitu Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Ahmad Dahlan sejalan dan semisi untuk mempersatukan bangsa Indonesia. Dalam film ini juga diperankan oleh dzuriyah Pesantren Tebuireng.

“Gus Sholah ingin mempersatukan bangsa karena selama ini banyak paham-paham yang kurang bisa memahami fakta sejarah yang ada di negeri kita yang masih mempertentangkan antara Muhamadiyah dan Nahdatul Ulama. Padahal pada faktanya dua organisasi besar ini para pendirinya satu guru yaitu KH. Sholeh Darat mempunyai ilmu yang sama diajarkan oleh beliau sama. Namun, karena faktor politik yang membedakan semuanya,” ungkap asisten pribadi Gus Sholah, Amin Zein saat dikonfirmasi.

Pewarta: Zulfikri / Tika