Ibu Nyai Farida Salahuddin Wahid membuka secara resmi gelaran Pengasuh Cup 2016 Pesantren Tebuireng (14/04/2016) di halaman Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi'iyah.
Ibu Nyai Farida Salahuddin Wahid membuka secara resmi gelaran Pengasuh Cup 2016 Pesantren Tebuireng (14/04/2016) di halaman Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah.

tebuireng.online– Tahun ini, di Pesantren Tebuireng ada yang spesial. Kini, tidak hanya santri yang berlomba-lomba memperebutkan juara dalam perlombaan antar wisma, para guru, asatidz, tenaga ahli dan karyawan di Pesantren Tebuireng juga berebut gelar juara dalam ajang Pengasuh Cup 2016.

Tournment multi event yang diadakan pengurus pondok tersebut dibuka secara simbolik oleh Ibu Nyai Hj. Faridah Salahuddin Wahid di halaman MA Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng Jombang, Kamis (14/04/2016). Dalam sambutannya Bu Nyai Farida sangat mengapresiasi kegiatan ini dan berterima kasih kepada para penyelenggara.

Selain itu, Bu Nyai juga menyarankan apabila tournament ini diadakan rutin, alangkah baiknya mulai tahun depan melibatkan kaum hawa, karena tahun ini hanya diperuntukkan bagi kaun adam. “Ya jangan lomba masak lah, kan ibu-ibu tiap hari udah ketemu masak,” canda Bu Nyai disambut tawa hadirin.

Pengasuh Cup 2016 mempertandingkan lima cabang olahraga, futsal, volly, tenis meja, bulutangkis, dan catur yang diperebutkan oleh 12 tim. Keduabelas tim tersebut adalah, Unit Jasa Boga, SMP A. Wahid Hasyim, SMA Wahid Hasyim, MTs Salafiyah Syafi’iyah, MA Salafiyah Syafi’iyah, SMK Khoiriyah Hasyim, SMA Trensains, Kebersihan dan Sarana Prasarana, Satuan Pengamanan, pengurus pondok, Madrasah Mu’allimin-Ma’had Aly, dan Kantor Pusat (penerbit, LSPT, perpustakaan, yayasan, dan penjamin mutu).

Juara akan mendapatkan piala pengasuh bergilir. Cabor pertama yang dilombakan adalah Futsal, yaitu pada Kamis siang (14/04/2016). Sementara beberapa tim telah tersingkir dalam cabor tersebut, diantaranya SMK Khoiriyah Hasyim dan Kantor Pusat.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Ketua Panitia, Ustadz Imam Bukhori mengatakan bahwa kegiatan ini lebih mementingkan penguatan solidaritas dan sportifitas. Adapun menang dan kalah, menurut beliua adalah hal biasa, dan bukan merupakan prioritas diselenggarakannya kegiatan ini, walau juga harus diperjuangkan oleh setiap tim. (abror)