tebuireng.online. Dalam haul ke-5 mantan presiden keempat Abdurrahman Wahid (5/1) di halaman pondok pesantren Tebuireng Jombang, Dr.(Hc) Ir. KH. Salahuddin Wahid dalam pidatonya menyampaikan tujuan didirikannya Museum Islam Nusantara Hasyim Asy’ari, yakni tidak perlu lagi mendirikan negara dalam bentuk lain, seperti yang diperjuangkan oleh Majelis Mujahidin dan Hizbu Tahrir. “Bahwa negara Indonesia yang berdasarkan pancasila didirikan oleh seluruh bangsa Indonesia, termasuk santri, pesantren, kiai. Jadi, tidak ada perlunya lagi membuat negara lain yang dasarnya berbeda seperti yang diperjuangkan oleh Majelis Mujahidin dan Hizbu Tahrir”.

Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng ini juga mengatakan bahwa melalui Museum Islam Nusantara Hasyim Asy’ari ini menjadi sumber informasi bagi masyarakat tentang peran umat Islam dan peran ulama dibawah pimpinan Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari dalam berjuang merebut kemerdekaan dan mempertahankannya.

Dipilihnya nama Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari sebagai nama Museum bukan Abdurrahman Wahid, menurut Pria yang akrab disapa Gus Sholah ini adalah “pada waktu itu yang memimpin umat Islam mbah Hasyim Asy’ari. Tanpa ada kiai Hasyim Asy’ari kiai Abdurrahman Wahid lahir secara fisik maupun secara ideologi”.

Lebih lanjut beliau menyampaikan alasan lain pendirian museum ini untuk menunjukkan begitu banyaknya kiai yang berjasa bagi Indonesia, seperti kiai Wahab Hasbullah yang baru-baru ini mendapat gelar pahlawan nasional.(Nuzul)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online