Tebuireng.online- Kepengurusan dalam suatu organisasi sewaktu-waktu akan diganti, hal inilah yang mengapa begitu penting adanya regenerasi dalam sebuah organisasi. Seperti yang dilaksanakan oleh pengurus Organisasi Santri Pondok Putri (OSPI) Tebuireng. Senin (03/12/18) OSPI menggelar proses pemilihan ketua yang baru pada periode 2018-2019. Pemilihan ini diikuti oleh seluruh santri putri Pesantren Tebuireng di Masjid Ulil Albab Tebuireng.
Beberapa kandidat Presiden OSPI disebutkan sebelum proses pemilihan digelar, yaitu; Salsabila Adawiyah sebagai kandidat pertama, Zakiyatul Fitriyah sebagai kandidat kedua, dan Sofiyatul Munawaroh sebagai kandidat ketiga.
“Acara ini dilaksanakan untuk menjadikan OSPI sebagai perwujudan dari berbagai aspirasi santri Pondok Putri Pesantren Tebuireng sehingga terwujudnya organisasi yang berperan langsung dari santri, oleh santri, dan untuk santri,” ungkap salah satu kandidat saat pemilihan sedang berlangsung.
Kemudian dilanjut dengan prosesi tanya jawab yang menyediakan 3 pertanyaan untuk santri, 2 pertanayaan dari pegurus OSPI dan 1 pertanyaan dari ustadzah. Salah satu pertanyaan itu adalah: “Apa makna tanggung jawab?” pertanyaan itu diungkapkan oleh Ustadzah Maria Al- Ghiftia, Koordinator Pembina Pondok Putri. Pertanyaan tersebut oleh para kandidat yang telah disebutkan di atas.
Dengan perolehan 256 suara, Salsabila Adawiyah dari unit SMA A. Wahid Hasyim menjadi ketua OSPI periode 2018-2019 mengalahkan Sofiyatul Munawaroh yang akrab dipnggil Sofmun dengan perolehan nilai 227 dan Zakiyatul Fitriyah dengan 152 suara.
Nala Rohmatal Aza, MC dari acara reformasi turut memberikan dukungan dan harapan untuk OSPI ke depan.
“Semoga ke depannya OSPI lebih baik lagi. Lebih kuat menghadapi segala rintangan. Semoga sesuai dengan espektasi kita semua. Selamat dan sukses bagi yang sudah diamanahi kalian harus semangat dan kompak juga bangkit dan semangat. Selamat mengabdi,” ungkapnya.
Pewarta: Enda Sartika
Editor/Publisher: RZ