Pembentukan Karakter Anak Perspektif Hadis

    Oleh: Maidatus Sa’diyah

    *Dosen FAI Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng

    Hadis merupakan sumber kedua setelah al-qur’an yang menjadi pegangan dan ajarannya dilakukan oleh umat islam. Oleh karena itu al-qur’an menjadi sumber utama uamt islam dalam usaha meneladani dan mempraktikkan petunjuk Rasulullah SAW,dan kedudukan hadits sebagai penjelas ayat-ayat Al-qur’an.

    Lingkungan keluarga merupakan hal yang sangat berharga karena keluarga menjadi bagian dari point penting tentang pembentukan sebuah karakter pada anak maka dari itu kebanyakan dari mereka meniru apa yang di lakukan keluarganya (Ayah, Ibu, atau anggota keluarga lainnya).

    Sebagaimana hadits Rasulullah SAW:

    Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

    وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {لِأنْ يُؤَدِّبَ الرَّجُلُ وَلَدَهُ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أنْ يَتَصَدَّقَ بِصَاعٍ

    Artinya: nabi SAW bersabda; “seseorang mendidik anaknya itu lebih baik baginya dari pada ia menshadaqahkan [setiap hari] satu sha. ‘’[HR At-tirmidzi]

    Hadis tersebut menjelaskan bahwa setiap orang tua memiliki peran penting dalam membentuk karakter pada anak, agar setiap anak memiliki bekal yang cukup tidak hanya di bidang akademik namun juga dalam perilaku maupun pada akhlaknya.

    Suasana keluarga yang harmonis dapat menjadikan sebuah karakter anak yang kuat dan memiliki jiwa yang baik terhadap semua orang yang mereka temui. Selain itu komunikasi yang baik menjadi acuan penting untuk mencapai suatu pembentukan karakter pada anak, dan pada dasarnya orang tua memiliki keinginan untuk anaknya dapat mencontoh perilaku Rasulullah SAW. Keseharian orang tua dituntut untuk berperilaku baik karena mereka sangat berpengaruh dalam membentuk kepribadian seorang anak seperti yang disebutkan dalam hadits:

    قَالَ النَّبِيُّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {مَا نَحَلَ وَالِدٌ وَلَدَهُ أَفْضَلَ مِنْ أَدَبٍ حَسَنٍ

    Artinya: Nabi Muhammad SAW bersabda: ‘Tidak ada pemberian seorang ayah untuk anaknya yang lebih utama dari pada (pendidikan) tata krama yang baik”. [HR. At-Tirmidzi dan Al-Hakim] Ada kaitanya mengenai hadits di atas bahwasanya orang tua harus mengajarkan anaknya beradap, apalagi di dunia yang saat ini perkembangan digital melaju pesat sehingga mempengaruhi perkembangan kepribadian anak. Hasilnya, generasi muda seperti yang kita kenal sekarang, selalu melakukan kejahatan, banyak informasi mengenai pelajar yang ikut serta dalam sebuah kominitas atau biasa disebut gengster. Jika kondisi seperti ini dibiarkan maka hal ini akan terus terjadi hingga di masa yang akan datang, bahkan akan semakin di luar kendali. Hal ini cenderung menjadikan generasi penerus islam tidak memiliki dasar karakter yang kuat dalam menghadapi tantangan kehidupan. Pembenukan karakter pada anak itu sudah wajib dilakukan pada usia balita sampai pada usia remaja, dalam usia ini wajib dibekali dengan pendidikan yang baik seperti cara mengambil sesuatu atau mengajari anak untuk selalu berdoa sebelum makan karena di usia ini juga anak rentan dapat menyerap informasi atau hal baik maupun buruk.