Acara pelepasan anggota Sabuk Biru NH Perkasya, di aula Yusuf Hasyim Tebuireng.

Tebuireng.online– Perguruan Pencak Silat NH Perkasya, yang telah berdiri kurang lebih 40 tahun, menggelar istighasah akbar dan Pelepasan Warga Sabuk Biru dengan tema “Revitalisasi Eksistensi Perguruan Pencak Silat NH Perkasya”, di aula lantai 3 Yusuf Hasyim Tebuireng, Senin (28/3).

Acara ini mengundang tokoh-tokoh Perguruan NH Perkasya yang sudah senior. Salah satunya KH. Irfan Yusuf, yang memberikan mauidah hasanah, dan KH. Agus Maulana, memimpin istighasah dan pembacaan doa.

“Bagi kalian yang setelah ini akan pulang, manfaatkanlah ilmu pencak silat kalian dengan sebaik-baiknya. Jangan digunakan untuk hal-hal yang merugikan atau tidak disukai oleh guru kalian yang udah sare di sana (red. Alm. KH. Hasyim Asy’ari), jika masih ingin dianggap sebagai santri beliau,” pesan KH. Irfan Yusuf.

Ketua Panitia, M. Choiril Anam membeberkan bahwa tujuan acara ini diselenggarakan adalah untuk ajang silaturahmi antar anggota dan merevitalisasi eksistensi perguruan Pencak Silat ini sendiri. Dan sebagai perpisahan kepada warga yang sekarang sudah berada di kelas akhir dalam tingkat Aliyah/SMA sederajat.

“Seluruh rangkaian acara kami, memang ada yang masih belum mencapai target realisasi. Tetapi ada juga, bahkan banyak yang melebihi ekspetasi kami,” ungkap Choiril.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Menurut Choiril Anam acara ini memberikan banyak nasihat dan pelajaran, salah satunya menyadarkan para santri untuk terus belajar sampai kapan pun.

Selain pembacaan istighasah dan doa, dalam acara ini juga berlangsung pembacaan sumpah NH Perkasya, yang dibaca lantang dan serentak dalam satu komando.

Pewarta: Soni Fadjar A