Tebuireng.online— Pesantren Tebuireng sangat sering menerima kunjungan dari berbagai pihak, baik ormas, tokoh, hingga umat lintas agama. Mereka ingin banyak mengetahui tentang Tebuireng dari berbagai sisi, terutama ingin memahami pesantren.
Pada Sabtu (05/05/2018), Pesantren Tebuireng menerima kunjungan dari mahasiswa Universitas Ciputra Surabaya. Pertemuan berlangsung di Perpustakaan A. Wahid Hasyim Tebuireng. Dalam kunjungan ini hadir, Eko, Dosen Pembimbing Makul Keagamaan dari Universitas Ciputra, Kepala Pondok Pesantren Tebuireng, Ust Iskandar, Mudir Bidang Pembinaan Pondok, H. Lukman Hakim.
Dosen pembimbing materi keagamaan Universitas Ciputra, Eko, menjelaskan tujuannya dan para mahasiswanya datang ke Tebuireng secara berkala, yaitu untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan kepesantrenan dan keislaman, sekalian berziarah ke makam Gus Dur. “Masih banyak orang yang salah memahami tentang pesantren. Sebab ternyata masih banyak pondok yang mempunyai prinsip-prinsip yang indah,” ungkap Eko.
H. Lukman Hakim juga menyampaikan bahwa Pesantren Tebuireng merupakan pesantren yang teguh menjaga persatuan. “Di pesantren Tebuireng ini sering sekali menerima kunjungan dari berbagai negara, suku, bangsa, dan agama,” jelas beliau. H. Lukman juga menyarankn agar generasi muda bangsa menjaga kebersamaan dan saling tolong menolong. “Siapa saja saling tolong menolong, maka akan dijaga Tuhan dan manusia lainnya,” tambahnya.
Sepakat dengan hal itu, Kepala Pondok Putra Pesantren Tebuireng, Ustadz Iskandar juga menyampaikan bahwa perbedaan itu pasti dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Yang sudah beda jangan disama-samakan dan yang sudah sama jangan dibeda-bedakan,” katanya. Mantan Sekretari Pondok itu, juga menyampaikan bahwa di Tebuireng bisa tertib meski ada ribuan santri, disebabkan rasa saling menjaga kebersamaan.
Pewarta: Rizki Hanivan
Editor/Publisher: M. Abror Rosyidin