Ucapan duka dari Pesantren Tebuireng untuk KH. M. Ma’muri Abdul Shomad

Tebuireng.online— Innalillahi wa inna ilaihi roji’un, kabar duka kembali menyelimuti keluarga besar Pesantren Tebuireng. Pakar ilmu falak Tebuireng, KH. M. Ma’muri Abdul Shomad menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang  pada Sabtu (15/09/2018) sekitar pukul 19.30 WIB.

“Sekarang disemayamkan di rumah duka, dan tadi sudah dishalati. Dikemumikan besok di pemakaman umum Dusun Tebuireng Cukir pukul 07.00 WIB,” ungkap salah satu pengurus Pesantren Tebuireng, Syamsul Fauzi, yang juga kebetulan telah berkomunikasi dengan keluarga sejak dirawat di rumah sakit.

Ia menjelaskan, Pak Ma’muri, sapaan akrabnya, meninggal dunia setelah dirawat beberapa hari koma di RSUD Jombang akibat pecahnya pembulu darah di kepala. Selama koma pria asal Brebes Jawa Tengah itu dirawat di HCU RSUD Jombang.

“Beliau sempat akan dioprasi, tapi menjelang dioprasi, keadaan beliau malah drop, hingga menghembuskan nafas terakhir,” tambah Syamsul.

Sepanjang pengabdiannya, almarhum merupakan pakar falak yang sangat konsisten dalam keilmuannya. Di masa hidupnya ia juga sangat berperan aktif dalam menentukan hari-hari besar Islam dan perbedaan-perbedaan pendapat di tengah masyarakat.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Almarhum juga merupakan satu-satunya dosen ilmu falak di Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) dan Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng. Setiap tahun para mahasiswa dan mahasantri diajak untuk observasi bulan di Bukit Condrodipo Gresik.

“Sebelumnya, keluarga sempat akan memakamkan jenazah di kampung halaman almarhum di Brebes, tetapi akhirnya kesepakatan keluarga beliau dimakamkan di sini (pemakaman umum Cukir),” pungkasnya.

KH. Ma’muri meninggalkan seorang istri dan empat orang anak laki-laki. Almarhum juga pernah menjabat sebagai ketua Lembaga Falakiyah PCNU Jombang tiga periode sejak 2003-2017. Lahul Fatihah.


Pewarta:            Aros

Editor/Publisher: MAR