Tebuireng.online— Almarhum KH. M. Ma’muri Abdul Shomad dikenal sebagai pakar ilmu falak yang total dalam mengamalkan ilmu. Pakar Falak Tebuireng itu juga dikenal oleh murid-muridnya sebagai sosok pengajar yang sabar, santai, dan tidak pernah marah. Mantan ketua Lembaga Falakiyah Jombang itu memang sudah wafat pada hari Sabtu (15/09/2018), tetapi jasa dan dedikasinya masih bisa dirasakan.
Salah satu santri almarhum, Ustadz Arif Khuzaini menceritakan sosok KH Ma’muri sebagai guru yang tidak pernah marah kepada muridnya. “Beliau itu orangnya slow, santai, tidak pernah marah,” ujar Wakil Kepala Pondok Pesantren Tebuireng 2 itu.
Almarhum juga terkenal memiliki ingatan yang kuat. Hal itu dibuktikan dengan kemampuan almarhum mengingat nama-nama santri yang pernah diajar. “Ingatan beliau sangat kuat, beliau hampir hafal nama-nama yang pernah diajar,” tambahnya.
Ustadz Arif juga menjelaskan bahwa almarhum sejak mengenyam pendidikan di MTs dan MA Salafiyah Syafi’yah Tebuireng, memang terkenal sangat jago dalam ilmu falak dan faraidh (waris).
Sanad keilmuan almarhum, lanjutnya, bersambung hingga ke ahli falak dan pengarang kitab Durusul Falakiyah, KH. Ma’sum Ali, menantu Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari.
“Kalau tidak salah sanad ilmu falak beliau dari KH. Samsyuri Zein dari KH. Mahfudz Anwar (ayahanda KH. Abdul Hakim Mahfudz, menantu KH. Ma’sum dan Nyai Khoiriyah Hasyim) dari KH. Ma’sum Ali,” jelasnya.
Yang manarik, Ustadz Arif bercerita bahwa almarhum pernah mengukur masjid-masjid di Jombang. Dari sekian puluh yang beliau teliti, hanya Masjid Tebuireng dan Masjid Pesantren Seblak yang pas mengarah ke kiblat (Ka’bah).
“Dan beliau jugalah yang mengukur masjid agung Jombang yang dulunya melenceng jauh. Kata beliau menghadap ke Afrika. Makanya banyak kiai sepuh dulu katanya nggak mau (shalat) ke Masjid Agung Jombang,” tambahnya.
Salah satu jasa almarhum untuk Tebuireng, selain dedikasi dalam mengembangkan ilmu falak dan mengkader calon ahli falak masa depan, KH. Ma’muri jugalah yang mengukur Masjid Ulul Albab di kompleks Pondok Putri Pesantren Tebuireng. Hingga sekarang masjid tersebut, digunakan beribadah dan kegiatan keagamaan oleh santri putri dan peziarah makam Gus Dur.
KiaiM. Ma’muri Abdul Shomad wafat di RSUD Jombang pada Sabtu (15/09/2018) pada pukul 19.30 WIB akibat pecahnya pembulu darah di kepala. Jenazah akan dimakamkan di pemakaman umum Desa Cukir Diwek, esok pagi pukul 10.00 WIB.
Pewarta: Aros
Editor/Publisher: MAR