IN THE WORLD OF THE MIND

Berhamburan istilah itu keluar dari mulut Soekarno. Mudah ditemukan di berbagai pidato dan sejumlah tulisan proklamator RI. “In the world of the mind, i meet the great man”, kata Soekarno penuh semangat. Maksudnya ? Di alam pemikiran, Soekarno bertemu dengan orang orang besar. Ketika bergumul dengan berbagai bagai pemikiran orang orang hebat dunia, Soekarno merasa intelektualitas terasah dan menjadikan pemikiran cemerlangnya mengalir deras.

Tak heran, bila Soekarno menjadi pemikir besar dan ideolog yang dikagumi. “In the world of the mind” itu spirit membaca dan bergesek dengan pemikiran orang lain. Habis habisan Soekarno terlibat dalam pergulatan pemikiran tokoh tokoh kelas wahid, bahkan saat diasingkanpun beliau bersanding berpeti peti buku. Tak mungkin pemikir hebat minus “in the world of the mind”, kehebatan pemikiran seseorang paralel dengan seberapa lahap dan rakus menbaca literatur.

Mungkinkah Imam Syafi’ sebegitu hebat tanpa bertemu, berguru dan membaca karya karya Imam Malik ? Mungkinkah Imam Hambali menjadi tokoh pemikir imam madzhab tanpa bertemu, berguru dan membaca karya karya Imam Syafi’i ? Lagi lagi, Imam Syafi’i dan Imam Hambali menjadi pemikir besar lantaran “in the world of the mind”. Serupa, hadlratusy syekh Hasyim Asy’ari, kia Ahmad Dahlan dan kiai hebat di tanah air menjadi besar.

Akan halnya, Yai Ka’. Pertemuan dan pergumulannya dengan kitab kitab karya al-salaf al-shalih-lah yang mengantarkan beliau menjadi alim. 62 tahun dan nyaris seluruh hidupnya Yai Ka’ begitu menikmati bertemu dalam dunia cipta atau produk khazanah keilmuan dunia Islam dari rupa rupa ulama kelas dunia, ya sekali lagi sesuai sunnatullah bila beliau memiliki bobot penguasaan keilmuan keagamaan yang di atas rata rata. Hanya perihnya hati ini, bakal diapakan “harta karun” berupa koleksi berbagai kitab kuning milik Yai Ka’ itu. Meski, jika boleh ushul, istana atau Kawah Condrodimuko beliau menjadi “cagar budaya” Tebuireng : perpustakaan KH Ishaq Latief.

(Catatan:  H. Cholidy Ibhar santri Tebuireng angkatan 1970-1980. Kini menjadi Dosen di IAINU dan Direktur Local Govermen Reseach dan Consulting, tinggal di Kebumen Jawa Tengah)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online