KONSEP KEBAHAGIAAN ALA YAI KA’

Di tangan filosof, konsep memaknai kebahagian menjadi demikian rumit, ribet dan jlimet. Perhatikan rumusan bahagia seperti hasil olah pikir dari Aristoteles, Socrates, Plato dan Pythagoras. Sejumlah teori telah terserak yang menformulasikan apa kebahagiaan itu dan sejumlah penelitian telah dilakukan agar menemui kesahihan kesimpulan mengenai apa sejatinya kebahagiaan itu. Ini, Sebutlah misalnya yang dilakukan oleh Frankl (1973), Bustaman (1996), Argyle dan Crosland (1987), Neehoven (2000), Uchida dkk (2004), D Carr (2005), Saligman (2005), Kim dan Park (2006) dan Biswas, Diener dan Dean (2007) dan Furham (2008).

Namun rumus kebahagiaan ala Yai Ka’ begitu sederhana muatannya, beliau sangat bahagia dengan kehidupannya. Baginya bahagia hidup jika bisa fokus muthalaah kitab, mengajar anak didiknya di madrasah, membaca kitab secara rutin usai jam belajar dan diikuti demikian banyak oleh santri santrinya, bermain sepak bola secara rutin di lapangan Jatirejo milik PG Tjoekir, makan–ngopi di H Faqih, warung pak Syahri dan nyoto di depan bioskop Jombang. Kalau masih harus ditambahkan lagi, ya dengerin musik berirama dangdut dan menikmati wayang kulit baik pentas langsung maupun menyimat lewat radio Panasonic sebagai “kawan setianya”.

Daur kehidupan ini dinikmati betul oleh Yai Ka’, dianggap sangat nyaman dan tak sejengkal-pun beliau beranjak dari rutinitas itu. Bayangkan, berpuluh tahun model keseharian seperti itu dijalani Yai Ka’ minus keluh kesah, namun justru senyum menyungging dari bibirnya. Partanda Yai Ka’ memenangkan dan lulus ujian kehidupan. Padahal, kehidupan kian gaduh dan ketak santunan meyusup ke semua ruas kehidupan. Tanah negeri ini sudah becek, berlumpur dan licin. Tak jarang yang kemudian berjalan dan tak berhati hati, tergelincir dan berlumuran lumpur kehidupan. Tetapi, Yai Kak yang berkendarai konsep kebahagiaan begitu sederhana lolos. Tak tersentuh bujuk rayu duniawiyah, malahan justru kuasa menaklukkannya.

(Catatan:  H. Cholidy Ibhar santri Tebuireng angkatan 1970-1980. Kini menjadi Dosen di IAINU dan Direktur Local Govermen Reseach dan Consulting, tinggal di Kebumen Jawa Tengah)

 

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online