YAI KA’ : PENYENANDUNG SYAIR

Santri yang menyimak pengajian Yai Ka’, baik saat membaca kitab kuning maupun memberi taushiyah, menjadi penyaksi beliau tak jarang menyelipkan syair syair yang terserak dalam berbagai kitab seperti Tanbih al-Ghafilin, Irsyad al-Ibad, Nashaih al-Ibad dan termasuk pula bait bait milik Imam Athaillah dan Imam Syafi’i.

Betapa inspiring–nya senandung Imam Syafi’i yang diabadikan Dr Imil Badi’ Ya’qub lewat antologi syair syair ciptaan Imam Syafi’i dalam karyanya “Syu’arauna Diwan Imam Syafi’i” yang terbit tahun 2000. Saya menemukan syair favorit Imam Syafi’i yang acapkali disenandungkan Yai Ka’ :

رایت العلم صاحبه كريم — ولو ولدته اباء لام
وليس بزال برفعه الی ان — يعظم امره القوم الكرام
وبتبعونه فی كل حال — كراء الضاءن تتبعه السوام
فلولا العلم ماسعدت رجال — ولاعرف الحلال ولا الحرام

Aku lihat pemilik ilmu mulia
Walau ia lahir dari ayah hina
Ia akan berusaha menghormatnya
Hingga orang terhormat memulyakannya
Banyak ilmu telah diikuti bangsa
Bagaikan gembala diikuti domba
Tanpa ilmu takkan jaya kehidupan
Juga tak dicermati halal dan haram

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Meski, dan diakui beliau sendiri, bisa dimaklumi senandung Yai Ka’ tak selembut dan seindah maskot penyenandung syair Tebuireng, KH Muhammad Mahsun. Yang disebutkan terakhir ini memang guru Arud yang juga tak tergantikan, tak cuma piawai mencontohkan berbagai bagai “bahar”, namun sosok altruis nan berhati halus ini bila bersyair tak jarang melelehan dan mengaduk aduk emosi. Entoh, koleksi dan hafalan syair yang berkualitas sering disenandungkan Yai Ka’ sesuai maudhu’ yang tangah beliau bahas dan santri santri-pun ditusuk begitu dalam kesadarannya.

(Catatan:  H. Cholidy Ibhar santri Tebuireng angkatan 1970-1980. Kini menjadi Dosen di IAINU dan Direktur Local Govermen Reseach dan Consulting, tinggal di Kebumen Jawa Tengah)