GUS DUR PERHATIAN YAI KA’

Saya bersyukur nyantri (1970–1980) saat pesantren Tebuireng dikelilingi “the dream team” kiai-kiai hebat dan sempat menyimak pengajiannya. Sempat sowan di awal menginjakkan tanah Tebuireng dan “diludahi” madinat al-‘ilm, KH Idris Kamali. Mbah Yai Idris, santri santrinya lazim memanggilnya, terbiasa “menyembur” dengan meludahi santri santrinya. Entah, saat sowan atau ketika beliau di lingkungan pesantren bertemu dandisungkemi santri.

Tentu, muncul macam macam tafsir soal ludah mbah Yai Idris ini. Ada yang menafsirkan sebagai doa, harapan, disenangi dan barakah serta mitologisasinya. Potret kiai sekaliber menantu hadlratusy syekh itu sudah lama tak dilahirkan oleh pesantren, bahkan mungkin sudah “tutup pabriknya. Betapa tidak, hafal dan semi hafal semua kitab standard pesantren dan NU. Sempat mengaji kepada Kiai Adlan Ali, Kiai Shobari, Kiai Syamsuri Baidhawi, Gus Dur, Kiai Ishaq Latief, Kiai Aziz Mashuri, Kiai Syuhada’, Kiai Ali Ahmad, Kiai Abdul Manan, Kiai Syairazi, Kiai Mahsun, Gus Hakam dan seterusnya.

Catatan kecil yang lebih ditekankan di sini, perhatian yang begitu besar dari Gus Dur kepada Yai Ka’. Tak jarang GD menyambangi ke kamar Yai Ka’ dan berlama lama rerlibat dalam perbincangan yang serius. GD pernah menyampaikan respek yang luar biasa kepada beliau lewat seorang santri senior yang menjadi jajaran Majlis al-Tarbiyah wa al-Ta’lim. GD menyebut Yai Kak sebagai kiai langka, karena kealiman dan status sosial ekonominya bersedia berkhidmat dan tinggal di kamar yang teramat sederhana. Saat itu GD sekretaris pesantren Tebuireng dan di bulan ramadhan sempat membaca kitab Hikam dan Tafsir al-Jalaian.

Dan, di zaman era saya nyantri di Tebuireng, “santri santri” nakal memanggil manggil GD yang berpostur gempal dan berkulit kuning bersih dengan menyebutnya, “tauke tauke”. Memanglah, ada “kecinaan” yang melekat di sosok GD. Namun di luar itu semua–sayang narasi ini tak ditemui dalam berbagai tulisan mengenai GD–kelas GD sudah Internasional. Pada tahun awal 1970-an di Tebuireng berkumpul LSM-LSM Internasional, yang diinisiasi GD.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online