tebuireng.online– Para Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) seluruh Indonesia menyerbu Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur, Kamis (30/7). Mereka memohon kepada pengasuh pesantren Tebuireng Dr. Ir. KH. Salahuddin Wahid (Gus Solah) agar tetap diperkenankan tinggal di Tebuireng sampai Muktamar NU ke 33 selesai.

“Semua PW dan PCNU memohon kepada Gus Sholah agar tetap tinggal di Tebuireng”, kata ketua PWNU Maluku Adam Ma’ruf Kamis malam (30/7).

Permintaan serupa juga disampaikan oleh Rais Syuriah PWNU Papua, KH Ahmadi. “Ini permintaan PCNU-PCNU Indonesia timur,” kata KH Ahmadi dikutip dari bangsaonline.com .

Semula, mereka adalah peserta ziarah ke makam pendiri NU Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari, KH A Wahid Hasyim dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Tapi, setelah melihat peta dukungan dalam Muktamar NU ke 33, mereka akhirnya berubah sikap dan tidak mau menempati tempat Muktamar NU yang disediakan oleh panitia Muktamar.

Hal ini terjadi karena dukungan PWNU dan PCNU terhadap KH Hasyim Muzadi semakin gencar. Begitu pula dukungan terhadap Gus Sholah semakin kuat. Bahkan, bukan hanya dari PWNU dan PCNU, tapi juga dari Pemerintah.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Sekitar pukul 17.00 WIB, Gus Sholah diterima Presiden Joko Widodo di Istana Bogor. Gus Sholah mengatakan ke Istana Presiden untuk melaporkan perkembangan pembangunan Museum Nasional Hasyim Asy’ari. Tapi, karena pertemuan itu berdekatan dengan Muktamar NU, maka Jokowi mengungkapkan akan sangat senang jika NU dipimpin KH Hasyim Muzadi dan Gus Sholah. (ittaqi/abror)

 

SebelumnyaProses Registrasi Peserta Muktamar Berlangsung Kisruh
BerikutnyaMeng-NU-kan Orang NU