Tebuireng-online– Ma’had Aly Hasyim Asy’ari mengadakan acara Muhadoroh ‘Ammah bersama Syekh Muhammad Fathurahman, M. Ag., (Mursyid Tarekat Idrisiyyah), Senin (13/06/2022). Bertempat di aula lantai 3 gedung KH Yusuf Hasyim, acara dihadiri segenap mahasantri Ma’had Aly dan disiarkan melalui kanal Youtube Tebuireng Official. Tampak hadir pula Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz, dan jajaran pimpinan Ma’had Aly.

KH. Nur Hannan, Rektor Ma’had Aly, mengucapkan banyak terima kasih kepada Syekh Muhammad Fathurraham beliau datang ke Pesantren Tebuireng sebagai ajang silaturahmi ke pondok-pondok pesantren di Jawa. Kiai Hannan juga berharap mudah-mudahan bisa dipertemukan lagi dan bisa silatuhrahmi ke Ma’had Aly Al-Idrisiyyah.

“Kedatangan beliau ini sebagaimana dalam hadits ‘sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu maka barangsiapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak’,” ungkap Kiai Hannan.

Syekh Muhammad Fathurrahman mengatakan bahwa ilmu itu dibagi dua macam. “Ilmu dzohir  seperti belajar, membaca, menulis dan mendengarkan, jikalau kita sebagai santri ingin pintar dan lain sebagainya maka kita harus bisa merasakan pahitnya belajar, sebagaimana Imam Syafi’i mengatakan ‘barangsiapa yang tidak mau merasakan pahitnya belajar maka orang tersebut siap merasakan pahitnya kebodohan’,” ungkap pria yang dikukuhkan sebagai Mursyid Tarekat Idrisiyyah pada tahun 2010 ini.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Yang kedua, “Ilmu qolbi sama dengan ilmu nafi’, atau buah dari ilmu hakikat tasawuf. Ilmu batin (khusus) sebaiknya hanya disampaikan kepada orang yang berminat atau ahlinya. Beberapa ulama menilainya adalah yang sudah matang, berakal dan memiliki aqidah yang kuat serta sungguh-sungguh untuk mempelajarinya,” ungkapnya.

Beliau juga menjelaskan, bahwa Ibnu Arabi dalam Futuhat alMakkiyah menyebut “Ketahuilah ilmu-ilmu kami dan sahabat kami bukan dari metodologi fikir tapi ilmu yang kami dapatkan datang dari ilmu qolbu (tempat turunnya cahaya Allah).


Pewarta: Ibnu Ubai