Kesimpulan dan Penutup

 

Oleh : Mahmudin, M.Ag.*

 

Sebagai sebuah sistem pendidikan yang merupakan kelanjutan dari sistem pendidikan sebelumnya, pesantren terbukti mampuntuk memadukan sistem pendidikan Islam—yang di dalamnya diajarkan ajaran Islam—dengan budaya lokal yang ada di masyarakat. Upaya pemaduan antara ajaran Islam dengan budaya lokal itu, merupakan ciri penye­baran Islam pada masa awal Islam, yang mengutamakan kelenturan dan toleransi terhadap keyakinan dan nilai-nilai yang hidup subur di masyarakat sejak sebelum Islam datang ke nusantara, dan konsep inilah yang sangat kita butuhkan hari ini dan hal ini belum mampu di lakukan oleh lembaga pendidian di luar pesantren.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Dengan demikian, dalam sejarah perjalanannya, pesantren telah berhasil melakukan berbagai inovasi dan kontekstualisasi ajaran Islam dengan budaya lokal. Kalangan pesantren pada masa awal Islam, telah dapat menampilkan sekaligus mengajarkan Islam yang dapat bersentuhan mesrah dengan nilai-nilai, keyakinan, dan ritual pra Islam. Bahkan dalam beberapa kasus, keyakinan-keyakinan dan ritus-ritus tersebut, dipertahankan dan dipraktikkan—dengan diberi muatan dan corak Islami—oleh sebagian masyarakat Muslim hingga saat ini.

Dari gambaran di atas, jelaslah bahwa pesantren yang merupakan cikal bakal lembaga pendidikan di Indonesia, yang tumbuh dan berkembang sejak ratusan tahun lalu, masih sangat dibutuhkan kehadirannya di tengah-tengah masyarakat modern yang kering dari character buildingmemasuki abad 21 ini.Dengan melakukan Inovasi dan Internalisasi Transformatik : Upaya Merumuskan Formula Baru Model Pesantren Abad 21dengan lima langkah yang kami usulkan di atas, kita berharap problematika masyarakat modern akan terjawab dan teratasi sehingga kita tidak kehilangan orientasi dalam hidup dengan tetap memelihara nilai nilai transendenyang berakar pada pinsip teologisdi satu sisi, dan di sisi lain kita tidak gagap menghadapi realitas modernisasi yang ada dan kita rasakan bersama.Wallahu’alam bi as shawab.

 

 


DAFTAR PUSTAKA

 

Aceh, Abu Bakar. Sejarah Hidup K.H. A Wahid Hasyim dan Karangan Tersiar. Jakarta Dharma Bhakti, 1982.

Asrohah, Hanun. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001.

Azra,Azyumardi. “ “Pesantren : Kontinuitas dan Perubahan” dalam Nurcholish Madjid, Bilik-Bilik Pesantren: Sebuah Potret Perjalanan. Jakarta: Paramadina 1997.

——-. “Surau di Tengah Krisi: Pesantren dalam Perspektif Masyarakat” dalam M. Dawam Rahardjo, (ed), Pergulatan Dunia Pesantren : Membangun Dari Bawah. Jakarta: P3M, 1985.

Djumhur I dan Danasaputra, Sejarah Pendidikan. Bandung: C.V. Ilmu 1979.

Husein, Syed Sajjad dan Syed Alio Ashraf, Menyongsonng Keruntuhan Pendidikan Isam, ter. Rahamani Astuti. Bandung: Gema risalah Press, 1994.

Kuntowijoyo, Paradigma Islam Interpretasi Untuk Aksi.Bandung: Mizan, 1990.

Madjid, Nurcholish. Islam:Doktrin dan Peradaban, Sebuah Telaah Kritis tentang Masalah Keimanan, Kemanusian, dan Kemodernan. Jakarta: Paramadina, 1992.

Mas’ud,Abdurrahman. Menggagas Pendidikan Islam Non Dikotomik, Humanisme Religius Sebagai Paradima Pendidikan Islam. Yogyakarta: Gema Media, 2002.

Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.

Rahman, Fazlur.Islam, Ter. Ahsin Muhammad. Bandung: Pustaka,1984.

Said, Muh. dan Juniar Affan, Mendidik dari Zaman ke Zaman. Bandung: Jenmers, 1987.

Saleh, Abdul Rahman. Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa, Visi, Misi dan Aksi. Jakarta: Raja Grafindo, 2004.

Steenbrink,Karel A.Pesantren, Madrasah Sekolah: Pendidikan dalam Kurun Waktu Modern. Jakarta: LP3ES, 1994.

Widodo, M. Saleh. “Pesantren Pertanian Darul Falah” dalam Pesantren dan Perubahan, ed. M. Dawam Rahardjo. Jakarta: LP3ES, 1974.

Yasmadi, Modernisasi Pesantren: Kritik Nurchlish Madjid Terhadap Pendidikan Islam Tradisional (Jakarta: Ciputat Press, 2002.

Yunus, Mahmud. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Hidaya Karya Agung, 1985.

Ziemik,Manfred. Pesantren Dalam Perubahan Sosial terj. Butche B Soendjoyo. Jakarta: P3M, 1986.

Thomas A. Mulkeen dan J, Tetenbaum, Designing Teacher Education For The Twenty First Century, 1986

*Guru MAN Majenang Cilacap Jawa Tengah,

Mahasiswa S3 UIN Sunan Gunung Jati Bandung