tebuireng.online- Jombang – Menjelang Ramadhan , peziarah makam KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, meningkat enam kali lipat. “Kalau hari normal sehari 30 bis, menjelang ramadhan ini naik jadi 200 bis perhari juga kendaraan pribadinya yang hampir 200 perhari,” kata In’am, juru parkir yang ditemui di sekitar pesantren Tebuireng (26/6). Menurut data statistik yang dihimpun Pusat kajian Pesantren dan Masyarakat Pesantren Tebuireng, peziarah bisa mencapai rata-rata 7000 orang di musim liburan (peak season) dan menjelang libur hari besar.

Para peziarah ini datang dari seluruh penjuru nusantara khususnya pulau Jawa. Saifudin Zuhri, salah seorang petugas keamanan makam mengatakan ”rombongan peziarah ini bahkan ada yang berasal dari kalimantan, Sumatra. Namun, mayoritas masih didominasi dari masyarakat dari pulau Jawa” kata petugas yang sehari-hari ikut berjaga di pintu makam Gus Dur ini.

Jumlah peziarah meningkat menjelang ramadhan ini disamping menjadi tradisi ziarah warga Nahdliyin sebelum bulan puasa, juga karena bertepatan dengan libur akhir tahun sekolah. “Kami ziarah makam Gus Dur setiap tahun menjelang ramadhan, sekaligus bertepatan dengan libur akhir tahun pesantren” ungkap Wafa, seorang peziarah dari pesantren Barokatul Qur’an Purwodadi Jawa Tengah.

Kondisi seperti ini membawa dampak ekonomi yang sangat signifikan. Hamdan, salah satu penjual pakaian di toko di lorong makam Gus Dur mengatakan bahwa peningkatan peziarah ini menambah penjualan 80 – 100 % perharinya. Peningkatan jumlah pembeli ini bahkan dirasakan sejak bulan rajab.

Di kompleks pemakaman pesantren Tebuireng ini dimakamkan sejumlah pahlawan nasional. Diantaranya pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari, mantan Menteri Agama KH A Wahid Hasyim, KH Yusuf Hasyim, dan Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.(qy)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online