sumber ilustrasi: www.google.com

Oleh: Tika Herlina*

Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang sempurna. Kesempurnaan membuat manusia berbeda dengan makhluk-makhluk lainnya. Karena, bisa mengendalikan panca indera yang melekat pada diri seseorang. Dengan panca indera kita sebagai manusia bisa melakukan sesuatu dengan mudahnya. Salah satunya, panca indera yang banyak gunanya dan banyak juga bahayanya adalah lisan atau lidah.

Dengan lisan kita dapat membahagiaan sekaligus menyakiti seseorang, bisa membuat orang tersenyum sekaligus menangis. Dan tak jarang juga perdamaian dan permusuhan yang tumbuh di sekitar kita merupakan sebab dari perbuatan lisan. Tidak sedikit juga persahabatan mejadi retak hanya karena perkataan yang menyinggung perasaan, banyak pertemanan yang akhirnya berujung pertengkaran dan permusuhan dikarenakan ucapan yang salah keluar dari lisan. Banyak hal yang terjadi ketika kita tidak mampu mengendalikan lisan dengan baik.

Banyak hadis yang memperingatkan agar bisa menjaga perkatan yang keluar dari lisan dengan baik. Salah satunya adalah: “Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan.” (HR. Al-Bukhori).

Maksud dari hadis ini, keselamatan yang kita dapatkan bergantung dengan apa yang kita ucapkan. Jika kita tidak mampu menjaga lisan dan selalu berbuat keburukan yang menimbulkan permusuhan serta menyakiti hati orang lain maka lebih baik kita diam dibandingkan dengan berbicara.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Ketika seseorang bisa menjaga lisan dengan baik akan memiliki kedudukan yang tinggi, dijanjikan surga oleh Allah, dijauhkan dari neraka jahanam, dijauhkan dari kebinasaan, meningkatkan iman, amalan sedekah yang mendatangkan pahala, terhindar dari sifat keras hati, menyelamatkan diri dari dosa, diangkat derajatnya oleh Allah, memperoleh rida Allah di akhirat.

Oleh karena itu, sudah sewajibnya menjaga lisan dengan baik. Lisan merupakan karunia Allah yang sepantasnya kita gunakan sebaik-baiknya untuk mendorong kepada kebaikan dan menjauhkan keburukan.

Banyak berkata yang baik jangan banyak bicara yang tidak bermanfaat karena hanya akan membuat hati menjadi keras. Jika tidak mampu berkata baik, maka lebih baik diam dan diam merupakan pilihan paling bijak dan menyelamatkan baik dunia maupun akhirat. Aamiin Ya Rabbal Alamin. 

*Mahasiswa Unhasy Jombang.