Kitab Matnu Al-Jurumiyyah.

Kitab Matnu Al-jurrumiyyah adalah sebuah kitab yang sangat monumental dikalangan Pesantren, kitab ini sering dijadikan sebagai kajian, diskursus bagi para santri yang ingin mengetahui ilmu gramatikal bahasa Arab. Kitab ini dijadikan landasan pertama sebelum membaca banyak kitab lainnya, mengingat kitab ini adalah dasar para santri untuk bisa memahami literatur bahasa arab dengan baik. Sahabat Umar bin Khothab pernah berkata;

تعلموا العربية فإنها من دينكم

“Belajarlah bahasa Arab karena ia bagian dari agama kalian.”

Kitab ini ditulis oleh Muhammad bin Muhammad bin Daud As-Shonhaji Ibnu Ajurrum Muhammad, ditulis saat beliau haji ke baitulllah, Menurut ar-Râ’i, Syekh ash-Shanhaji menuliskan kitab ini di hadapan Ka’bah. (Jalaluddin as-Suyûthi, Bugya al-Wi’âh fî Thabaqât al-Lughawiyîn wa an-Nuhâh, tahqîq: Muhammad Abu al-Fadl Ibrahim, Lebanon: al-Maktabah al-‘Asriyyah, juz. 1, hal. 238).

Sayyid Ahmad Zaini Dahlan dalam kitab Mukhtashâr Jiddan yang merupakan syarah atas kitab al-Ajurumiyah mengatakan, “Syekh ash-Shanhaji menulis kitab ini di hadapan Ka’bah, kemudian beliau lemparkan kitab ini ke laut/sungai, jikalau kitab ini dibuat atas dasar keikhlasan dan mengharap ridha Allah subhanahu wata’ala maka ia tidak akan basah. Dan yang terjadi memang demikian, dan para santri hingga saat ini dapat menikmati isi kitab al-Ajurumiyah (Sayyid Ahmad Zaini Dahlan, Mukhtasar Jiddan, hal. 27).

Ada beberapa khilaf mengenai lokasi dimana kitab tersebut lemparkan, ada yang mengatakan kitab ini di lemparkan di sungai di Fez, Maroko dan ada yang mengatakan bukan di sana tapi dilautan yang tidak disebutkan lokasi lautnya. Namun diyakini bahwa sungai yang ada di Kota Fez ini adalah lokasi dimana bukti keikhlasan dari Ibnu Ajurrum.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online
Sungai Fez (tempat dilemperkannya kitab Al-jurrumiyyah)

Profil Penulis Kitab Matnu Aljurrumiyyah

Ibnu Ajurrum lahir di Fez, Maroko pada tahun 672 H, tahun dimana pakar ilmu nahwu dari an-Dalusia penulis Al-Fiyah ibnu Malik berpulang ke rahmattullah. Sebagaiman Imam Syafi’i yang lahir di tahun dimana Imam Abu Halifah Wafat.

Beliau adalah seorang sufi yang pakar berbagai macam keilmuan; baik dibidang faraidh, ilmu hisab, qiraat dan tentu saja beliau pakar ilmu nahwu. Beliau mempunyai banyak tulisan dari berbagai macam keilmuan, diantara kitab yang Ibnu Ajurrum tulis ialah; Matan Aljurumiyyah Faraidh Al-Ma’ani, Syarah Hirzul Ma’ani, At-Tabshir fi Ilmi Tafsir, Raydhul Manafi’, Qira’ah Imam Nafi’ dan lain sebagainya.

Selain itu Ibnu Ajurrum memiliki banyak murid yang juga merupakan ulama dan pakar dalam berbagai macam keilmuan, diantara murid-murid beliau ialah; Abdullah bin Muhammad Ajurrum (putra), Abu Al-Makarim (putra), Syekh Abu Abbas Al Jarna’i At-Thobib, Abdullah bin Umar An-nahwi ad-dhohir, Muhammad bin Ali Al-Ghassani An-Nahwi, Ibnu Hakam. Beliau berpulang ke rahmatullah pada umur yang tergolong muda yaitu di umur 51 tahun, tepatnya pada tahun 723 H.


Sumber bacaan:
Syajaratul al-Nur Al-zakiyah fi thobaqoh al-Malikiyah karya Muhammad Makhluf.
Al-dhoul Lami li Ahli Qornu Al-Tasi’ karya Al-Sakhowi
Al-I’lam Imam Zarkali.
Dzurotul Rijal fi Asmail Rijal Karya Abu Abbas Ahmad bin Muhammad Ibnu Al-Qodhi.
Sayyid Ahmad Zaini Dahlan, Mukhtasar Jiddan.



Penulis: Faizal Amin