ilustrasi: www.google.com

Oleh: Silmi Adawiyah*

Memiliki kekasih yang mendamba dan berjalan dengan paduan setia sepanjang masa adalah dambaan setiap insan yang bernyawa. Namun tahukah kita, siapa kekasih yang tidak akan meninggalkan kita dalam keadaan apapun? Kekasih yang kesetiannya tak lekang oleh jarak dan waktu. Dalam kitab Mukhtashar Minhajul Qashidin, Imam Hatim Al Ashom berkata:

نظرت إلى الخلق فإذا كل شخص له محبوب فإذا وصل إلى القبر فارقه محبوبه فععلت محبوبي حسناتي لتكون في القبر معي

Aku perhatikan semua keadaan manusia dan kudapati tiap orang memiliki kekasih, tetapi apabila mereka sampai ke alam kubur pasti harus berpisah dengan kekasihnya. Maka aku sadar dan aku akan jadikan amal salehku sebagai kekasih, agar dia selalu bersamaku sampai kelak di alam kubur.”

Keterangan tersebut memberikan semangat baru untuk terus berlomba-lomba dalam mengumpulkan poin amal saleh. Amal saleh tersebut bisa menjadi bekal terbaik yang perlu ditabung dalam kehidupan dunia ini, sehingga kelak tak akan ada penyesalan ketika kematian telah datang menjemput kita. Sebab amal saleh itulah yang kelak akan menjadi kekasih abadi. Allah mengingatkan dalam firman-Nya:

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online


حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ

(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Wahai Rabbku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku dapat beramal saleh yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding (alam barzakh) sampai hari mereka dibangkitkan.”

Amal saleh yang akan menemani kita dalam dua alam yang berbeda, alam dunia dan akhirat. Amal saleh juga yang tidak akan meninggalkan kita dalam kesendirian alam kubur. Mungkin sang harta, tahta, dan keluarga mampu menemani setiap waktu dalam keidupan, namun mereka tidak lagi bersama kita di saat maut menjemput. Hanya keluarga yang bisa mengantar ke kuburan, setelah itu mereka kembali. Tinggallah amal saleh yang setia menemani, sang kasih abadi. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

يَتْبَعُ المَيِّتَ ثَلاَثَةٌ فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ

Yang mengikuti mayit ke kuburnya ada tiga, lalu dua kembali dan yang tinggal bersamanya hanya satu; yang mengikutinya adalah keluarganya, hartanya, dan amalnya, lalu kembali keluarga dan hartanya, dan yang tinggal hanya amalnya.”

*Alumni Pondok Pesantren Putri Walisongo Jombang.