Menag saat diwawancara wartawan usai meresmikan Ma'had Aly di Pesantren Tebuireng (30/05/2016)
Menag saat diwawancara wartawan usai meresmikan Ma’had Aly di Pesantren Tebuireng (30/05/2016)

tebuireng.online– Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin memaparkan bahwa sidang isbat akan dilakukan sore nanti (05/06/2016), setelah Maghrib. Sidang isbat yang akan dilaksanakan secara tertutup tersebut dimaksudkan untuk memutuskan jatuhnya tanggal satu Bulan Ramadhan.

Dalam pelaksanaan sidang isbat tersebut, Kementrian Agama menghadirkan para ulama, kiai, para akademisi, serta para ahli ilmu falak, untuk menerima hasil laporan dari beberapa petugas yang telah disebar ke lebih dari 93 titik di seluruh wilayah tanah air. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahuai muncul atau tidaknya hilal.

Menag juga mengungkapkan, Jika salah satu diantara ke-30 petugas tersebut tidak melihat hilal, maka Kementrian Agama akan mengistikmalkan atau membulatkan Bulan Sya’ban menjadi 30 hari, sehingga puasa akan dilaksanakan pada hari Selasa (07/06/2016). Namun, jika salah satu diantara mereka melihat hilal. maka, kementrian agama akan memutuskan satu Ramadhan jatuh pada Senin (06/06/2016) esok hari.

Namun, Menag menghimbau kalau saja ada perbedaan penentuan awal Ramadhan, agar masyarakat memaklumi perbedaan itu. “Jika ada perbedaan pelaksanaan puasa, masyarakat diharap untuk memaklumi keragaman atau berbedaan pendapat dalam memulai satu ramadhan,” tukas kementraian agama Lukman Hakim ketika diwawancarai wartawan usai meresmikan Ma’had Aly di Pesantren Tebuireng (30/05/2016).

Selain menghargai perbedaan penetapan satu ramadhan, Menag turut menghimbau kepada masyarakat untuk menghargai beberapa warung nasi yang buka di siang hari. Hal tersebut dikarenakan, tidak semua orang melaksanakan ibadah puasa seperti mereka yang berbeda keyakian, para musafir, ibu hamil, ibu menyusui, serta perempuan yang tengah dalam keadaan haid.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Himbauan ini tidak berlaku bagi yang berpuasa saja, masyarakat yang tidak berpuasa pun turut diberi pengertian oleh Menteri Agama untuk menghargai mereka yang tengah berpuasa. Selain itu, Menag juga menegaskan bahwa hal tersebut tidak bisa dicegah, karena hal itu adalah mata pencaharian mereka sehari-hari.

Menag Lukman juga mengatakan bahwa esensi puasa adalah menahan diri. “Sebagai seorang muslim hendaknya kita dapat menahan diri selama bulan Ramadhan dan seterusnya. Mengingat musuh terbesar manusia adalah hawa nafsu, maka Allah mensyariatkan kita untuk melaksanakan ibadah puasa,” pesan Menag di akhir wawancara. (Ana/Abror)