Pemberian cendera mata dari pengurus PMII ke KH. Abdul Halim Mahfud, Jumat (20/12/19). (Foto: Yuniar)

Tebuireng.online– Komisariat Hasyim Asy’ari mengadakan kegiatan Pelatihan Kader Dasar (PKD) di rumah ibadah Konghucu Hong Sang Kiong, Gudo, Jombang.  Ada beberapa pelatihan dengan metode diskusi interaktif antar peserta dan pemateri. Salah satunya adalah materi ke-Aswaja-an yang dipandu oleh KH. Abdul Halim Mahfud, Jumat (20/12/19).

KH. Abdul Halim Mahfud mengantarkan salah satu kitab Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari, Risalah Ahlu as-Sunnah wal Jamaah kepada peserta PKD. Secara garis besar kitab tersebut menegaskan tentang sunnah dan bid’ah, penjelasan dan pandangan miring tentang Aswaja, pengungkapan tindakan penyerupaan paham lain dengan Aswaja.

Selain itu ada beberapa hal penting yang harus dilekatkan pada diri sahabat-sahabat PMII, khususnya. Yakni perihal mengenai konsep kebangsaan. Gus Halim, begitu sapaannya, meminjam beberapa konsep yang ditawarkan oleh PWNU Jatim. Di antaranya, bahwa kader PMII harus ruhu al- tadayyun (semangat beragama), ruhu al-wathaniyyah (semangat bernegara) ruhu  al-ta’addudiyah (semangat memahami perbedaan) ruhu al-insaniyah (semangat kemanusiaan).

Ia menekankan bahwa konsep-konsep tersebut harus mampu berperan membendung informasi yang benar-benar keliru (misinformation), informasi yang disengaja keliru untuk membangun salah paham (disinformation), dan informasi palsu yang menutupi tujuan jahat (hoax). Selanjutnya peran tersebut harus diambil oleh kader-kader PMII, berpegang pada nilai-nila Islam wasathiyah yang termuat di kitab Risalah Ahlu as-Sunnah wal Jamaah.

Pesan paling penting kepada kader-kader PMII yang disampaikan oleh Gus Halim, bahwa kita sebagai orang NU jangan mudah terprovokasi media massa. “Jangan ikut-ikutan, ya,” ungkapnya sesaat usai foto bersama para peserta.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Pewarta: Yuniar Indra Yahya