Tebuireng.online- Zumrotus Sholikatun Nurjanah, atau akrab disapa Zumroh, mahasantri dari Pondok Putri Pesantren Tebuireng menorehkan prestasi gemilang. Zumroh berhasil meraih juara 1 dalam cabang Qiro’atul Kutub Shahih Bukhari Putri pada kompetisi Musabaqah Qiroatul Kutub (MQK) di Olimpiade Santri Nasional (OSN) tingkat zonasi. Lomba yang diselenggarakan oleh PP Al-Falah Ploso ini berlangsung di Pondok Pesantren Darul Ulum Poncol, Magetan, pada 26-27 Oktober 2024, dan diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di Zona 4, meliputi Jombang, Trenggalek, Nganjuk, Ngawi, Madiun, Magetan, Ponorogo, Pacitan, dan Mojokerto.
Mahasantri Marhalah Tsani (M2) Ma’had Aly Hasyim Asy’ari itu menyampaikan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari persiapan matang dan keyakinan diri yang ia tanamkan setiap kali tampil. Meskipun mengaku persiapannya belum maksimal, ia merasa beruntung karena mendapatkan maqro’ (bacaan) yang mudah.
“Alhamdulillah sebenarnya saya rasa persiapan saya kurang maksimal, tapi kebetulan beruntung dapat maqro’ yang mudah, jadi setelah maju sebenernya sudah menduga dapat juara,” ungkapnya.
Dalam berbagai kompetisi MQK, Zumroh telah mengukir sejumlah prestasi yang membanggakan. Beberapa di antaranya adalah juara 1 MQK Tafsir Jalalain tingkat Nasional di Universitas Alma Ata Yogyakarta, juara 1 MQK Fathul Qorib tingkat Nasional pada Dies Miladis V Markaz Arabiah, juara 2 MQK Fathul Qorib tingkat Provinsi dalam acara Gemaroby ke-3 di HMP PBA al-Yasini, juara 3 MQK Fathul Qorib tingkat Nasional pada Olimpiade Tiga Bahasa di Fakultas Tarbiyah IAIN Kediri, juara 3 MQK Fathul Qorib tingkat Nasional pada HSN IAIN Salatiga, juara 3 MQKN 2023 cabang Bahtsul Kutub tingkat Ma’had Aly, dan kafilah Jawa Timur dalam cabang Hafalan 100 Hadis bersanad di STQHN Jambi 2023.
Zumroh mengungkapkan bahwa motivasinya untuk terus berprestasi adalah ingin selalu membanggakan keluarga, instansi, dan orang-orang terdekatnya. “Hidup biasa saja itu nggak seru, jadi saya harus menjadi luar biasa,” ujarnya.
Motto hidup yang ia pegang adalah, “Jangan mudah puas dengan pencapaianmu, karena di luar sana kamu akan tetap terlihat kecil hingga kamu membuktikannya.”
Sebagai juara 1, santri kelahiran Tuban itu akan maju ke babak final yang akan diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri pada 10-12 Desember 2024. Ia berharap di babak final tersebut ia dapat tampil lebih baik dan tetap istiqomah mempertahankan juara pertama.
“Semoga bisa lebih baik di final nanti dan tetap juara 1,” pungkasnya dengan penuh semangat.
Pewarta: Ilvi Mariana