Pembina Pondok Putri Pesantren Tebuireng, mengenalkan santri terkait peraturan dan program pondok dalam acara Mosba. (foto: albii/ayu)

Tebuireng.online— Masa Orientasi Santri Baru (Mosba) merupakan acara penting yang harus diikuti oleh semua santri baru. Dalam kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari sejak 12 Juli hingga 14 Juli 2023 ini akan memperkenalkan santri tentang lingkungan pesantren, mengenal dzurriyah pesantren, peraturan, program, dan hal-hal yantg akan mereka lakukan selama berada di pondok.

Pada Rabu (12/7/2023) malam, Mosba berlangsung lancar dan khidmat di ruang depan Wisma Nyai Khoiriyah Pondok Putri Pesantren Tebuireng. Acara ini dihadiri oleh pengurus dan pembina pondok putri, dan diiukuti oleh ratusan santri baru dengan mengusung tema “Membumikan Akhlaqul Karimah dalam Mewujudkan Santri Intelektual”.

Di atas podium, Ketua panitia Mosba, Ustadzah Qumil Laila menyampaikan tujuan diadakannya Mosba, “tujuan MOSBA ini diadakan dengan proses pengenalan, proses adaptasi terhadap lingkungan baru yaitu lingkungan baru pondok putri pesantren Tebuireng,” ungkapnya.

Selain pengenalan hal itu, Mosba ini juga ingin membuat santri mampu memahami tradisi atau budaya yang berbeda seperti saat di rumah. “Santri paham bagaimana budaya keseharian di pondok, hingga tata tertib apa saja yang berlaku di pondok putri karena adek-adek semuanya selama 3 atau 6 tahun kedelapan menuntut ilmu disini,” tambahnya.

Di kesempatan yang sama, Kepala Pondok Putri Pesantren Tebuireng, Gus Fahmi menyampaikan tentang pentingnya mengenal lingkungan Tebuireng yang mana ke depannya nanti para santri akan menjalankan kegiatan di pondok putri salah satunya dengan mengikuti Mosba karena di dalamnya banyak materi-materi yang harus diketahui oleh para santri baru. Terlepas hal itu beliau juga menjelaskan tentang tema yang diambil oleh panitia.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Dari tema MOSBA tersebut kita bisa mengambil hikmah bahwa sesungguhnya belajar itu tidak hanya sekadar mendidik untuk menjadi orang pintar. Tetapi juga mendidik kita bagaimana  menjadi orang yang benar dan berakhlakul Karimah, kalau tentang intelektual  itu hanyalah sekedar pintar saja,” terangnya.

Tetapi dengan berakhlakul karimah, beradab dan  berkarakter, lanjut Gus Fahmi, barulah kita menjadi santri yang sempurna. Sebagaimana yang dicontohkan Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari dalam mendidik santrinya yaitu ta’abut dan ta’alum, mendidik santrinya menjadi orang yang benar terlebih dahulu kemudian mendidik santri menjadi orang yang pintar.

Sebelum mengakhiri sambutan, beliau menyampaikan harapan semoga dengan MOSBA tersebut para santri selalu bersemangat dan sah menjadi santri Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari.

Untuk diketahui, acara Mosba ini dihadiri oleh Kepala Pondok Putri KH. Fahmi Amrullah Hadzik beserta Ibu Nyai, Wakil Kepala Pondok Putri, Ustadzah Dian Arij, dan Mudir Bidang Pembinaan Pondok, H. Lukman Hakim, serta seluruh pembina dan santri baru pondok putri Pesantren Tebuireng.

Pewarta: Qurrotul Adawiyah