Mahasiswa Pascasarjana Unhasy, raih juara 2 Kaligrafi di Berlin Jerman. (Foto: dokumentasi pribadi)

Tebuireng.online— Santri Sakal (Sekolah Kaligrafi Al-quran) Asrama Sunan Ampel, Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur yang sekaligus Mahasiswa Pascasarjana Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang, berhasil meraih prestasi Internasional dalam bidang kaligrafi dan ornament Islam di Berlin, Jerman 2019.

Santri tersebut bernama Zainul Mujib, pemuda yang kini duduk di semester tiga Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) itu berhasil mengalahkan puluhan peserta dari negara lain.

“Alhamdulillah pada kesempatan ini saya diberikan kesempatan oleh Allah masuk dalam nominasi 2 Arabic Divan Award for Calligraphy Berlin 2019,” katanya, Jumat (23/8/19).

Mujib mengatakan, jumlah peserta yang terdaftar dalam perlombaan tersebut mencapai 117 orang. Tetapi mereka yang mengirimkan kontribusi aktual dan mengirim karya seni sekitar 87 seniman.

Dari karya tersebut meliputi kategori kaligrafi murni dan gabungan kaligrafi dengan ornament. Dari semua peserta tersebut, laki-laki berjumlah 63 dan perempuan 24 orang. Mereka semua berasal dari 19 negara Arab dan asing.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Indonesia berpartisipasi dengan mengirim 16 seniman dan memilih lebih dari 8 jenis gaya tulisan, salah satunya Zainul Mujib. Indonesia diwakili 16 orang, Mesir 13, Aljazair 9, disusul Irak 5 kaligrafer, Malaysia 3 orang, Pakistan 3 orang begitupula Negara Turki, Maroko, Jordan, Libya dan Suriah masing-masing diwakili tiga orang. Sedangkan Singapura, Jerman, Arab Saudi, masing-masing mengirim dua perwakilan. Dan Tajikistan, Thailand, Mauritania, Yaman dan Tunisia masing-masing mengirim satu perwakilan.

“Hasil yang saat ini saya peroleh ini merupakan berkat dari bimbingan, dorongan dan do’a guru-guru saya Syeikh Belaid Hamidi, Ustaz Atho’ilah pendiri Sekolah Kaligrafi Al-Quran (Sakal),” jelas pria asal Lamongan itu.

Dalam dua kategori lomba tersebut pemenang penghargaan untuk jalur kaligrafi murni nomor pertama dari Indonesia atas nama Huda Purnawadi, kedua dari Turki dan ketiga perwakilan Mesir.

Sedangkan pemenang untuk kaligrafi dan ornament Islam juara pertama yaitu Mohamed Ali Aboelmagd Mohamed dan juara kedua yaitu Zainul Mujib (Indonesia). Perwakilan Irak dan Mesir masing-masing menempati wakil di peringkat tiga dan empat.

Dalam menilai karya, juri mempertimbangkan semua karya seni yang diterima dalam kerahasiaan yang sangat ketat, konsultasi timbal balik, memperhatikan kualitas desain, estetika, tingkat kerumitan, kualitas inovasi, dan inovatif.

Tujuan lomba ini untuk mengenalkan seni Islam secara global, dan sebagai jembatan sipil untuk komunikasi, dialog, dan eksistensi manusia di antara budaya dan masyarakat di seluruh dunia. Sehingga acara ini dibuka untuk umum para seniman dari berbagai negara.

Pelaksana kegiatan ini yaitu Rumah Budaya Arab di Berlin dan diutamakan pesertanya dari seniman muda.

“Saya sangat yakin pemuda Indonesia mampu bersaing dalam pertarungan Internasional. Asal mau dan serius. Saya turut partisipasi dalam perlombaan ini termotivasi dari apa yang disampaikan guru besar kami Syeikh Belaid Hamidi (Maroko), “ Syughl Syugl Syugl, Ar Rookhatu Fil Jannah” sibuk sibuk sibuk, istirahatnya nanti di syurga,” ujar Mujib.

Acara ini didukung oleh Presiden Pusat Studi Timur Tengah dan Afrika Utara di Organisasi Missinata Iyad Hosseini Baghdad, Mantan Dekan Sekolah Desain Ilmiah, Universitas Muscat, Oman Prof Adham Mohammed Dean, Institut Seni dan Arsitektur Islam Tradisional, Yordania dan Jeremias Kettner Wakil Direktur, Rumah Budaya Arab, Berlin.

“Acara ini didukung juga oleh Duta Besar HE Saud Al Thani, Duta Besar Negara Qatar untuk Republik Federal Jerman dan beberapa duta besar dan sejumlah intelektual Jerman lainnya,” tandasnya.

Pewarta: Syarif Abdurrahman

Publisher: RZ