Pihak laboratorium kewirausahaan Unhasy menggelar workhsop kewirausahaan, yang diikuti oleh mahasiswa, Kamis (14/3) di kampus A Unhasy. (Foto: Umdah)

Tebuireng.online– Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng mengadakan workhsop kewirausahaan sebagai penggerak ekonomi kreatif milineal dalam menyongsong revolusi industri 4.0. Kegiatan ini diikuti mahasiswa yang menghadirkan narasumber kompeten dibidangnya, Hendrik Bayu Admiko selaku owner Markaz Design, Kripik Usus Monster, Konsultan Branding UKM.

Bertempat di aula lantai 3 kampus A Unhasy, acara dimulai sekitar jam 09.00 WIB. Para peserta yang hadir rata-rata perwakilan dari seluruh program studi (prodi) yang ada di Unhasy. Dalam sambutannya, Encep Dahlan selaku Kepala Kewirausahaan Unhasy, sangat berterimakasih pemateri, Hendrik yang sudah mau membagi ilmunya.

“Kami diamanahi untuk mengelola laboratorium kewirausahaan hampir satu tahun. Akhir Agustus 2018 kami baru mengaktifkan pujasera. Salah satu unit yang terletak di kampus B,” jelasnya.

Rektor II Unhasy, Muhsin juga mengatakan dalam sambutannya untuk selalu bersifat jangan menyerah, rajin bekerja, kreatif, hal ini menurutnya insyaallah membawa berkah. 

Hendrik Bayu Admiko menjelaskan tentang bagaimana berwirausaha di tengah-tengah zaman yang semakin canggih, serba digital. Salah satunya dengan membuat branding dan produk sendiri.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Brand sendiri tersusun dari nama, persepsi, dan makna, kegiatannya harus dibentuk melalui aktivitas yang nyata. Sedangkan branding sendiri yaitu aktivitas yang menyerang semua indera,” paparnya.

Niat bisnis untuk ibadah dan manfaat, Hendrik melanjutkan niatnya baik bisnis akan sangat dimudahkan dan kejaiban akan datang. Bisnis bukan hanya dimiliki orang pinter, tapi yang berani dan main action.

“Salah satunya membentuk mindset yang positif, membuat produk yang berkualitas, kalau makanan yang nganenin / blue ocen produk. Packaging harus amazing, kemasan harus menarik ini yang bikin harga naik. Packaging sendiri termasuk elemen penting yang mendongkrak penjualan hingga 93 %,” jelasnya pada seluruh peserta.

Dalam workhsop itu, Hendrik menyampaikan hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa faktor berikut yang berperan dalam keputusan membeli konsumen, diantaranya faktor aroma produk memegang peran 1%. Faktor tekstur produk memegang 6%. Packaging membentuk personal statment.

Menurutnya, modal 3500 bisa dijual harga 15000. Lelaki ini menggunakan sisi kreatifnya dengan merubah jajanan kripik yang biasa diberi nama dan kemasan yang unik sehingga menarik minat pembeli.

“Dalam hal bisnis, utamanya kita harus menguasai marketing, selling, dan branding,” pungkas beliau.

Pewarta : Umdatul Fadhilah
Publisher : RZ