ilustrasi: suaramuda

Oleh: Ainun Fitri Mughiroh*

Menjadi sosok yang dipercaya sebagai agen of change, of control, dan juga pewaris dalam membangun dan meneruskan perjuangan bangsa, mahasiswa memiliki tugas-tugas penting yang harus diselesaikan dengan baik dan bijak. Selain itu, mahasiswa juga dianggap sebagai salah satu bagian dari calon pemimpin profesional yang memegang nilai-nilai kebangsaan untuk membentuk arah masa depan dalam suatu bangsa.

Atas dasar tugas dan peran itulah, mahasiswa harus memiliki keseriusan dalam menjalankan studi. Keseriusan tersebut meliputi keaktifan dalam mengikuti perkuliahan, mengembangkan ide atau gagasan, pengembangan skill, serta pengetahuan dalam bidang yang ditempuh dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan baik lapangan maupun non lapangan.

Jika hal itu diemban dengan baik dan benar, maka mahasiswa akan memiliki keterampilan, pengetahuan dan nilai-nilai yang baik dari hasil yang telah didapatkan selama masa studi. Keseriusan dan wawasan yang telah didapatkan itulah nantinya diharapkan menjadi agen perubahan, kemajuan serta kesejahteraan masyarakat.

Seperti halnya dalam dunia akademik, mahasiswa tidak luput dari tugas salah satunya adalah menyelesaikan tugas akhir (TA) berupa skripsi. Tugas akhir merupakan sebuah proyek penelitian atau pengembangan yang menjadi bagian terakhir dalam pendidikan tinggi pada program sarjana atau magister.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Proses tugas akhir dapat bervariasi tergantung pada program studi dan institusi pendidikan. Biasanya, tugas akhir tersebut dapat berupa penelitian ilmiah, proyek pengembangan, atau bisa jadi kombinasi dari keduanya. Tujuan dari tugas akhir sendiri yaitu untuk menguji pemahaman dan kemampuan mahasiswa dalam suatu bidang studi tertentu.

Namun kebanyakan fenomena yang dapat dirasakan saat ini, tugas akhir yang dikerjakan tujuannya telah berbeda. Kebanyakan dari mahasiswa mengerjakan tugas akhir agar segera mendapatkan gelar dengan cepat. Sehingga, hal itu tidak lain membuat banyak mahasiswa tergesa-gesa dalam mengerjakan tugas yang telah dibebankan.

Ketergesaaan tersebut tentunya berdampak pada mahasiswa itu sendiri, yang mana menjadikan mahasiswa berlaku curang. Kecurangan yang seringkali terjadi sangat beragam, berdasarkan data yang diperoleh dari populix melalui akun Instagram publikasiilmiah menyebutkan 45% memanipulasi data, 26% menggunakan jasa joki, 16 % melakukan plagiasi, 24% mengambil judul orang lain.

Kebiasaan berlaku curang yang muncul dari ketergesaan ini tentu membuat mahasiswa kehilangan kepercayaan diri dalam mengerjakan tanggung jawabnya. Kurangnya kepercayaan diri merupakan keadaan di mana seseorang memiliki keyakinan yang rendah terhadap kemampuan, penilaian diri, atau nilai diri sendiri.

Ini bisa mencakup perasaan tidak mampu, kurangnya keyakinan dalam mengambil keputusan, dan rasa takut akan penilaian orang lain. Jika kita lihat, beberapa mahasiswa seringkali enggan bertanya dan bahkan malas untuk mencari tahu terkait problematika dalam tugas akhir penelitian, misalnya seperti pada bagian hasil penelitian, metode penelitian, pertanyaan dari dosen penguji, hingga proses pengumpulan data di lapangan.

Akan tetapi, manipulasi hasil dilapangan yang dilakukan mahasiswa juga seringkali disebabkan oleh kurang mampunya dosen menerima hasil data yang didapatkan mahasiswa. Banyak dari mahasiswa takut jika data yang didapatkan tidak sesuai dengan harapan pada awal penelitian yang sedang dikerjakan. Sehingga, jalan utama yang kerap kali dilakukan adalah melakukan manipulasi data, ketidakjujuran dalam pengerjaan tugas akhir seperti dengan menggunakan bantuan joki, plagiasi dan menggunakan aplikasi AI.

Hal ini tentu menyalahi norma-norma dalam penulisan karya ilmiah, yang mana kode etik penulisan karya ilmiah harus jujur, menghidari plagiat, meminta izin pada pemilik bahan apabila bahan dimasukkan kedalam karya tulis ilmiah, disamping itu data informan harus dirahasiakan (Zulmiyetri, 2019).

Problematika lawas ini ternyata masih belum memiliki solusi yang konkret, sedangkan berdasarkan pengamatan hasil cek data dan penulisan banyak yang dimanipulasi dan terbukti plagiat. Problematika ini tentu perlu diperhatikan secara serius.

Tidak cukup hanya dengan cek plagiasi pada tugas yang telah dibebankan kepada mahasiswa, tetapi juga perlunya pendidik menumbuhkan sikap percaya diri, jujur, dan menumbuhkan kesadaran serta motivasi penuh dalam proses belajar.

Tidak hanya itu, mahasiswa juga harus memiliki sikap tanggung jawab dengan apa yang telah dibebankan. Artinya, mampu berusaha semaksimal mungkin untuk mengerjakan tugas dengan baik dan jujur. Masalah ini terlihat kecil namun berdampak cukup besar dalam keberlangsungan proses belajar mahasiswa.

*Dosen KPI Universitas Hasyim Asy’ari Jombang.