Mahasantri Mahad Aly Hasyim Asy’ari menerima penghargaan juara Musabaqoh Dai Muda Nasional. (dok. pribadi)

Tebuireng.online— Muhammad Khaidar Ali mahasiswa semester 1 Program Studi Hadis Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng, pada hari Rabu (20/11/2024) sukses meraih prestasi dalam ajang Musabaqoh Dai Muda (MDM) tingkat nasional yang diselenggarakan dalam acara MADA FEST Vol. 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.

Mahasantri yang akrab disapa Khaidar itu mengungkapkan, bahwa persiapannya meliputi perbanyak referensi, latihan intens, serta mencoba mengikuti lomba-lomba online untuk mengukur kemampuannya.

“Saya berlatih dengan banyak mencari referensi karena tema lomba ditentukan oleh panitia. Selain itu, saya juga latihan dengan mengikuti lomba online untuk melihat sejauh mana kemampuan saya,” ujar mahasantri asal Sidoarjo itu.

Pada perlombaan yang digelar di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Khaidar mendapatkan banyak pengalaman baru yang berkesan baginya. Ia juga menerima evaluasi dari dewan juri yang memotivasi dirinya untuk terus berprestasi.

“Dewan juri bilang, jangan punya hati kecil jika belum menang, dan tetap semangat, karena di event lain bisa saja menang. Selain itu, saya juga bisa menambah banyak relasi,” tambahnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Perjalanan Khaidar untuk mempersiapkan lomba tidak tanpa tantangan, “kesulitan utama saya adalah mencari tempat berlatih yang nyaman. Jika pagi saya di kampus, malamnya di asrama yang waktunya sudah malam dan teman-teman sudah tidur. Jadi, saya mencari ruangan kosong, meskipun kadang tidak bisa nyaman. Biasanya, saya juga latihan di jalan saat naik sepeda motor atau saat bepergian,” kata Khaidar.

Selain itu, seminggu sebelum perlombaan, Khaidar sempat mengalami masalah kesehatan. “H-7 sebelum perlombaan, suara saya hilang, dan itu membuat saya sempat minder. Tapi Alhamdulillah, dalam waktu empat hari saya bisa sembuh, meski H-4 saya juga sempat batuk panas. Namun, pada hari perlombaan, suara saya sudah kembali normal,” kenangnya.

Lomba ini menilai tiga aspek utama, yaitu olah vokal, tata krama, adab dan busana, serta isi materi yang disampaikan. Khaidar mengaku bahwa ia sangat menyukai dunia publik speaking dan dakwah, yang merupakan passion-nya sejak lama.

“Saya tertarik dengan dunia dakwah dan publik speaking. Menjadi seorang dai memang passion saya,” ujarnya.

Sebagai penghargaan, Khaidar mendapatkan piala, sertifikat, dan uang pembinaan. “Saya berharap bisa terus memperbaiki diri dan semangat berprestasi agar bisa membanggakan Ma’had Aly dan Tebuireng,” ungkapnya penuh harapan. Khaidar berharap prestasinya ini bisa menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi dan mengembangkan kemampuan di bidang dakwah.



Pewarta: Albii