Tebuireng.online— Selain berprestasi di bidang dakwah, Mahad Aly Hasyim Asy’ari juga berhasil raih juara Musabaqoh Qira’atil Kutub (MQK), yaitu Fathul Mu’in dan maqro. Prestasi yang diraih oleh Fadhliatul Azizah, mahasiswa Program Studi Hadis dan Ilmu Hadis Ma’had Aly itu di tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Fadhliatul mengungkapkan, meskipun persiapannya cukup terbatas karena kesibukannya di berbagai kegiatan lain seperti FMP3 di Lirboyo dan lomba MHH di Kediri, serta persiapan ujian komprehensif, ia tetap berusaha mempersiapkan diri meski hanya dengan murojaah sesekali.
“Karena sudah familiar dengan kitab Fathul Mu’in, saya hanya perlu sedikit murojaah,” terangnya.
Baca Juga: Mahasantri Tebuireng Juara Musabaqoh Dai Muda Nasional
Lomba ini terdiri dari dua babak, yaitu penyisihan yang dilaksanakan secara online melalui aplikasi Zoom pada 7-8 November 2024, dan final yang digelar di Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta pada 20 November 2024. Pengumuman pemenang dilakukan pada 21 November 2024. Ajang ini terbuka untuk semua peserta dari SMA hingga mahasiswa dengan batas usia maksimal 24 tahun.
Fadhliatul merasa sangat senang dan bersyukur atas keberhasilannya lolos ke babak final, yang awalnya ia ikuti hanya untuk mencari pengalaman. “Saya nggak berharap bisa masuk final, tapi Alhamdulillah bisa meraih prestasi ini. Akomodasi selama lomba juga ditanggung panitia, mulai dari penginapan hingga transportasi ke tempat lomba, jadi kami tinggal terima beres,” jelasnya.
Dalam lomba ini, beberapa aspek penilaian yang diperhatikan antara lain kelancaran, ketepatan dalam membaca, adab qiroah, bayan, dan i’rob teks yang dibaca. Fadhliatul berharap prestasi ini dapat menginspirasi mahasantri lainnya untuk terus mengharumkan nama Ma’had Aly di tingkat nasional maupun internasional. “Semoga Ma’had Aly semakin banyak meraih prestasi dan lebih dikenal masyarakat,” harapnya.
Fadhliatul juga menambahkan bahwa meski ada kesulitan dalam mengatur waktu antara kegiatan lomba dan kewajiban lainnya, ia tetap bersyukur bisa berhasil. Sebagai penghargaan, Fadhliatul mendapatkan piala, sertifikat, merchandise, dan uang tunai.
Pewarta: Albii