Viki Junianto (baju merah) memamerkan piala yang ia dapatkan dari ajang MQK tingkat Jawa Madura di Sidogiri.

Tebuireng.online— Setelah tiga mahasantrinya sukses menjadi juara dua dalam ajang Debat Konstitusi berbasis kitab kuning di Jepara Jawa Tengah, kini satu lagi prestasi diukit oleh mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari (MAHA) Tebuireng. Viki Junianto, salah satu mahasantri MAHA semester 4 sukses menjadi juara 2 lomba baca kitab kuning se-Jawa Madura di Pesantren Sidogiri Pasuruan.

Viki sukses menampilkan kemampuannya dalam membaca kitab “Risalatul Mu’awwanah” dalam ajang yang diadakan dalam rangka “Milad Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan yang ke-280” pada Kamis (25/01/2018). Dalam hal ini, prestasi yang telah diraih oleh Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng terus mengalami peningkatan dengan usaha yang maksimal dari mahasantri.

Ia menjelaskan, perlombaan ini menjadi ajang untuk meningkatkan capaian penguasaan kitab kuning yang menjadi momok bagi remaja zaman sekarang. “Saya belajar kitab ini selama lima hari dan itupun otodidak, karena saya ingin mencoba bagaimana rasanya memahami sebuah kitab dengan usaha sendiri,” ujarnya kepada wartawan Tebuireng Online pada Ahad (28/01/2018) di kamarnya.

“Saya bisa belajar kitab berbasis berkat saya merupakan lulusan dari pondok pesantren daerah Bogem yang itu juga pondoknya dulu asuhan Kiai Shobari(salah satu kiai Tebuireng dan santri Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari),” pungkasnya.

Ia mengaku termotivasi untuk mematangkan bacaannya pada kitab berbasis tasawuf itu karena dia berusaha untuk memahaminya secara mendalam ilmu yang ditekuni oleh Kiai Shobari itu. “Rasanya saat perlombaan biasa saja, yang penting saya sudah merasa siap tampil dan memalingkan rasa grogi,” katanya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Ia merasa bahwa setiap perlombaan sudah pasti ada yang menang juga ada yang kalah, sehingga dia merasa tenang, tidak ada beban, dan siap untuk menerima segala hasil yang didapatkan.

Ia mengerti jika restu dari seorang guru itu sangat penting bagi prestasinya, maka ia meminta ijin dan ijazah kitab “Risalatul Mu’awwanah” yang sangat umum diketahui masyarakat kepada gurunya di Bogem, Gus Mukmin. “Sebelum saya memulai belajar kitab tersebut, terlebih dahulu saya sowan ke kiai saya, Gus Mukmin dan meminta ijazah untuk mempelajari kitab tersebut dengan hati-hati” terangnya.

Prestasi ini juga mendapatkan apresasi positif dari Mudir Ma’had Aly Hasyim Asy’ari, KH. Nur Hannan yang menyatakan kebanggaannya. “Alhamdulillah, selamat ya! Saya ikut bangga dan semoga mahasantri MAHA dapat terus berpresatasi,” ujar alumnus Universitas al Azhar Kairo itu di salah satu grup WhatsApp.


Pewarta:            M. Tajuddin

Editor/Publisher: M. Abror Rosyidin