Tebuireng.online- Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng gelar musyawarah Bahtsul Masail Pengembangan Kurikulum Ma’had Aly pada Minggu, (11/12/2022). Acara ini dihadiri oleh perwakilan seluruh Ma’had Aly yang menjalankan takhassus Hadis, Ilmu Hadis, dan Sejarah Peradaban Islam.
Pada pembukaan acara, KH. Achmad Roziki, Mudir Ma’had Aly Hasyim Asy’ari, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan curahan ide yang luar biasa sekali.
“Rasa syukur dan terima kasih yang setinggi-tingginya kami haturkan kepada Kemenag dan AMALI (Asosiasi Ma’had Aly Indonesia) atas terselenggaranya acara ini di Tebuireng. Bahwa Ma’had Aly yang resmi berdiri pada tahun 2016, hingga saat ini masih tetap berijtihad sendiri, bagaimana meramu ilmu agama kepada mahasantri yang dipersiapkan untuk menjadi aimmah (li ‘idadi al-aimmah). Ini merupakan tanggung jawab yang tidak mudah,” ungkapnya.
Acara ini merupakan hasil kerjasama Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Kemenag RI bersama Asosiasi Ma’had Aly Indonesia (AMALI). Sebagaimana dituturkan oleh ketua Asosiasi Ma’had Aly Indonesia, KH. Nur Hannan.
“Bantuan Bahtsul Masail dari kemenag tahun ini digunakan untuk kegiatan yang berbeda. Kalau tahun sebelumnya Bahtsul Masail ini digunakan membahas tema-tema keagamaan. Maka, tahun ini sengaja diusulkan untuk membahas dua hal yang sangat penting. Pertama, pengembangan kurikulum. Kedua, pembahasan seputar regulasi,” katanya.
Agenda yang menjadi tonggak kemajuan Ma’had Aly ini dibuka secara resmi oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng yang diwakilkan langsung oleh Sekretaris Utama Pesantren Tebuireng, KH Abdul Ghofar.
Pelaksanaan Bahtsul Masail ini dibagi dalam 4 sesi diskusi. Dua sesi pertama membicarakan tentang Ma’had Aly dengan background Hadis dan Ilmu Hadis, kemudian dua sesi berikutnya akan berbicara seputar Ma’had Aly yang mengusung takhassus Sejarah Peradaban Islam. Acara ini juga berlangsung selama 2 hari berturut-turut, dimulai pada Minggu malam (11/12), hingga berakhir pada Senin (12/12).
Pewarta: Al Fahrizal
