Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz beserta Ibu Nyai saat di MTs Sains Tebuireng Kesamben, Jombang.

Tebuireng.online— Pesantren Tebuireng Kesamben meluluskan 42 santri yang merupakan lulusan dari angkatan pertama. Pelaksanaan haflah muwadda’ah ini berlangsung pada Sabtu (27/5) di gedung Fatimah, Pesantren Tebuireng Kesamben.

Uniknya pada kesempatan itu, seluruh santri mendapatkan penghargaan. Tiga diantaranya merupakan lulusan terbaik bidang diniyah dan kepesantrenan yaitu Balqis Sunni pertiwi, Fatimah Az-zahra, dan Salwa Nurhanifa.

Acara yang berlangsung meriah ini dihadiri oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin), Ibu Nyai Hj. Lelly Lailliyah Hakim, Mudir Pembinaan Bidang Pondok, KH. Lukman Hakim, Kepala Madrasah MTs Sains Salahuddin Wahid, dewan guru Mts Sains, serta wali santri wisudawati. 

Pada kesempatan tersebut, Gus Kikin berpesan kepada para santri agar senantiasa menjaga ilmu yang sudah didapat, menjaga hubungan dengan Pesantren Tebuireng melalui jaringan alumni, serta meminta wali santri agar melakukan ikhtiar batin untuk kemudahan proses belajar para santri, diantaranya melalui membacakan fatihah untuk para santri. Santri pun diharapkan semangat untuk menuntut ilmu. 

“Tentunya semangat belajar jangan kendor, karena yang paham dan menguasai ilmu agama semakin berkurang, yang belajar agama tidak sebanyak pertumbuhan penduduk,” pesan Pengasuh Pesantren Tebuireng. 

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Sementara itu, perwakilan wali santri Sofiyatul Munawaroh, menyampaikan pesan kepada wisudawati agar terus berjuang untuk menjadi santri yang baik.

“Jadilah pribadi yang nyantri, jagalah amanat Tebuireng, seperti pesan Gus Solah yakni santri yang baik adalah yang bisa menerapkan perilaku islam, Ketika keluar dari pesantren. Kamu tinggal buktikan bahwa kamu adalah santri yang baik,” pesannya dengan tegas kepada para santri. 

Tak hanya itu, sambutan pertama yang disampaikan oleh perwakilan santri, Husnina Qurrota A’yun, mengundang haru hadirin, tak hanya permohonaan maaf dan terima kasih, ia menyampaikan perjuangan santri, wali santri, guru, serta pembina dan pengurus pondok saat ia dan teman-temannya, mulai mengikuti kegiatan sekolah dan mengaji yang bertepatan dengan pandemi covid-19. 

Setelah sambutan-sambutan, acara dilanjutkan dengan prosesi wisuda dan hiburan bagi semua wisudawati, uniknya 42 wisudawati dari berbagai daerah dan karakter tersebut, seluruhnya mendapatkan penghargaan atas prestasi non akademik dan minat di bidang tertentu. Seperti aktivis banjari, seni, dan kreatif teknologi. 

Acara ini ditutup dengan pemutaran video catatan akhir sekolah yang mengupas tuntas perjalanan angkatan pertama Mts Sains Salahuddin Wahid, yang memiliki nama Voyager.

Pewarta: Afifah